Ahad 02 Jul 2023 15:23 WIB

Ancaman Kesehatan dari Produk Rokok Berperasa, dari Peradangan Hingga Paru-Paru Berdarah

IGTC ungkap perasa kimiawi dari menthol banyak dipasarkan di rokok putih dan kretek

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Institute of Global Tobacco Control (IGTC) di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health melakukan penelitian pada rokok kretek dan rokok putih berperasa yang beredar luas di pasar Indonesia
Foto: www.pixabay.com
Institute of Global Tobacco Control (IGTC) di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health melakukan penelitian pada rokok kretek dan rokok putih berperasa yang beredar luas di pasar Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute of Global Tobacco Control (IGTC) di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health melakukan penelitian pada rokok kretek dan rokok putih berperasa yang beredar luas di pasar Indonesia. Diketahui, dua jenis rokok ini memiliki variasi perasa kimia dengan berbagai tingkat kandungan dan beberapa diantaranya memiliki kadar perasa kimia yang tinggi.

“Perasa memang meningkatkan daya tarik produk tembakau dan tingkat konsumsinya," ujar Beladenta Amalia peneliti post-doctoral di IGTC dan juga co-author dalam penelitian ini dalam keterangan tertulis, Ahad (2/7/2023).

Dari hasil penelitian, senyawa perasa ternyata memiliki kaitan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti edema paru-paru berdarah, infeksi saluran pernafasan dan peradangan akut. Mirisnya, beberapa perasa kimiawi dipasarkan pada konsumen di Indonesia, di antaranya ada senyawa cengkeh seperti eugenol, menthol, dan perasa kimiawi tambahan lainnya.

Pada proses penelitian dari 2021 hingga 2022, IGTC membeli 24 jenis merek kretek dan 9 jenis merek rokok putih. Peneliti kemudian mencari kadar kandungan perasa kimia di tiap batangnya. Sebanyak 180 perasa kimia individual yang diteliti, diantaranya eugenol senyawa perasa cengkeh, empat jenis senyawa cengkeh yang lain, dan menthol.