REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sedikitnya 1.265 hewan ternak jenis sapi di 11 kabupaten/kota di Provinsi Lampung terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Namun, dari jumlah tersebut 961 hewan (76 persen) sudah dinyatakan sembuh.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkes) Provinsi Lampung Lili Mawarti, penyebaran LSD hewan ternak masyarakat tersebut berada di 11 dari 15 kabupaten/kota. “Sekarang masih 292 sapi dalam proses penyembuhan,” kata Lili Mawarti, Ahad (2/6/2023).
Penyebaran LSD hewan ternak jenis sapi tersebut tertinggi berada di Kota Metro sebanyak 403 kasus, Lampung Timur 355 kasus, Lampung Utara 200 kasus, Lampung Barat 108 kasus, Lampung Selatan 96 kasus, Lampung Tengah 33 kasus, Waykanan 42 kasus, Tulangbawang Barat 11 kasus, Mesuji 9 kasus, Tulangbawang dan Pesawaran masing-masing 4 kasus.
Sedangkan nol kasus LSD berada di Kota Bandar Lampung, Lampung Timur, Pringsewu, Tanggamus, dan Pesisir Barat. Dari jumlah hewan ternak terserang LSD tersebut, sebanyak sembilan sapi dipotong secara bersyarat, dan terdapat tiga sapi mati.
Disnakkes Lampung masih mengatasi penyebaran dan penyembuhan hewan ternak tersisa dengan mengalokasikan vaksin di 15 kabupaten/kota. Saat ini, alokasi vaksin tersedia 100.000 dosis. Penyebaran vaksin terus dimaksimalkan agar proses penyembuhan hewan ternak yang tersisa lebih cepat.
Mengenai hewan kurban, Dinas Pertanian Bandar Lampung mengeklaim hewan kurban yang dipantau petugasnya sebanyak 900 sapi dan 3.000 ekor kambing dipastikan bebas dari LSD. Menurut Kepala Dinas Pertanian Bandar Lampung Agustini, petugasnya telah melakukan pemantauan sejak sebelum Idul Adha hingga hari pemotongan hewan kurban.
Dari pengawasan di 94 lapak tersebar di 20 kecamatan dalam Kota Bandar Lampung, hasilnya negatif penyakit berbahaya atau LSD pada hewan kurban di masyarakat.
Dari 90 lapak terdiri dari 900 sapi dan 3.000 kambing. "Alhamdulillah tidak ada yang terkena penyakit membahayakan," kata Agustini, Ahad (2/6/2023).
Petugas melaporkan dari pemantauan di lapak tersebut, hanya terdapat dua hewan kurban yang ditemukan mengalami diare, dikarenakan perjalanan menuju lapak dan tempat potong hewan yang jauh.
Mengenai stok vaksin LSD, dia menyatakan untuk ternak sapi dan kambing di Bandar Lampung sudah tersedia. Pemberian vaksin kepada hewan ternak dihentikan sementara menjelang proses pemotongan hewan kurban, dengan jarak waktu satu bulan sebelum dipotong.