REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA - Polandia mengatakan pada Ahad (2/7/2023), akan mengirim 500 polisi untuk meningkatkan keamanan di perbatasannya dengan Belarusia. Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi peningkatan jumlah migran yang menyeberang serta potensi ancaman setelah kelompok tentara bayaran Wagner pindah ke negara tetangga itu.
"Karena situasi tegang di perbatasan dengan Belarusia, saya telah memutuskan untuk memperkuat pasukan kami dengan 500 petugas polisi Polandia dari unit pencegahan dan kontra-terorisme," ujar Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski di akun Twitter.
Pasukan polisi akan bergabung dengan 5.000 penjaga perbatasan dan 2.000 tentara dalam mengamankan perbatasan. Wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus, Stanislaw Zaryn, mengatakan kehadiran keamanan yang lebih besar juga sebagai tanggapan atas pemindahan tentara bayaran kelompok Wagner ke Belarusia.
"Masih menjadi masalah analisis dan hipotesis apakah kelompok Wagner akan terlibat dalam mendestabilisasi Polandia dan juga akan aktif mengoordinasikan rute migrasi," kata Zaryn.
"Kami menganggap Wagner tidak pergi ke Belarusia untuk memulihkan diri, tetapi untuk menjalankan misi. Misi ini dapat ditujukan ke Polandia, tetapi juga melawan Lituania atau Ukraina," ujarnya.
Polandia menuduh Belarusia secara artifisial menciptakan krisis migran di perbatasan sejak 2021. Minsk dinilai meloloskan orang-orang dari Timur Tengah dan Afrika untuk melintasi perbatasan.
Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan pada Ahad, bahwa 187 orang mencoba menyeberang ke Polandia dari Belarusia secara ilegal sehari sebelumnya. Jumlah perlintasan ilegal ini pun terus bertambah dalam beberapa bulan terakhir, meskipun jumlahnya jauh di bawah level pada 2021.
Juru bicara Penjaga Perbatasan Polandia Anna Michalska mengatakan, bahwa patroli Polandia di perbatasan juga menghadapi perilaku yang lebih agresif dalam dua bulan terakhir karena jumlah migran meningkat. "Kelompok itu lebih agresif. Ada banyak serangan terhadap patroli Polandia. Sebanyak 17 kendaraan rusak tahun ini, 13 di antaranya pada Juni saja," katanya.
Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan pasukan swasta untuk pindah ke Belarusia telah menyebabkan ketakutan di antara anggota NATO timur. Mereka menduga kehadiran pasukan Wagner akan menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar di wilayah tersebut.