REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spotify dikenal sebagai salah satu aplikasi streaming musik terbaik secara global. Platform ini menawarkan banyak fitur dan antarmuka yang ramah pengguna. Akan tetapi, Spotify belum memiliki dukungan untuk video musik berdurasi penuh. Tampaknya hal ini akan segera berubah.
Dilansir dari Gadgets Now, Senin (3/7/2023), mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini dalam sebuah laporan oleh Bloomberg, Spotify sedang mempertimbangkan untuk menambahkan video musik berdurasi penuh ke aplikasinya. Pertimbangan pembaruan ini dapat membantu aplikasi streaming musik Swedia itu bersaing lebih baik dengan TikTok dan YouTube Music milik Google.
Spotify sudah mengizinkan artis untuk mengunggah gambar GIF, yang diputar saat trek musik diputar tetapi pasti tidak mendekati video musik.
Spotify sudah memiliki lebih dari 100.000 podcast dengan video dan dilaporkan telah memulai pembicaraan dengan mitra tentang produk tersebut. Perusahaan bertujuan untuk menarik lebih banyak audiens Gen Z dari platform video pendek YouTube dan TikTok.
Tidak ada informasi kapan dukungan untuk video musik akan hadir di platform. Tetapi sampai sekarang, YouTube Music selangkah lebih maju dalam hal ini.
Selain itu, Spotify juga dikatakan berencana untuk menghadirkan streaming audio lossless dalam tingkat langganan baru dan lebih mahal yang kabarnya memiliki nama kode “Supremium”.
Aplikasi tersebut mengumumkan fitur streaming lossless pada Februari 2021 sebagai “Spotify HiFi” tetapi fitur tersebut belum terlihat. Dilaporkan bahwa paket mahal baru dapat dirilis akhir tahun ini, awalnya di pasar non Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, Spotify baru-baru ini mengubah pengalaman desktopnya dan mempermudah pengguna untuk menjelajahi, menyusun, mendengarkan, dan mengatur musik mereka di web. Raksasa streaming asal Swedia ini menghadirkan antarmuka “Your Library” dan “Now Playing” yang didesain ulang untuk menyelaraskan pengalaman desktopnya dengan aplikasi seluler Spotify.
Awal bulan ini, Spotify mengatakan akan memangkas 200 pekerjaan dari unit podcastnya pada putaran kedua kedua PHK, sebagai bagian dari rencananya untuk melakukan restrukturisasi setelah investasi besar.