Senin 03 Jul 2023 19:45 WIB

Menyusul Pembatasan Twitter, Bluesky Kewalahan Terima Pengguna Baru

Bluesky bahkan sempat mengalami lalu lintas data yang sangat tinggi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Setelah Twitter memberlakukan batasan jumlah cuitan, pengguna baru Bluesky terus bertambah hingga terjadi masalah kinerja/ilustrasi
Foto: 9to5mac
Setelah Twitter memberlakukan batasan jumlah cuitan, pengguna baru Bluesky terus bertambah hingga terjadi masalah kinerja/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jejaring sosial mirip Twitter yang terdesentralisasi, Bluesky menghentikan pendaftaran baru untuk sementara waktu. Bluesky mencoba menyelesaikan masalah kinerja yang dialaminya setelah Twitter memberlakukan batasan jumlah cuitan yang dapat Anda lihat dalam sehari.

Meski masih membutuhkan kode invite untuk bisa bergabung dengan Bluesky, tampaknya masuknya pengguna baru menjadi masalah. “Untuk sementara, kami akan menghentikan pendaftaran Bluesky sementara tim kami terus menyelesaikan masalah kinerja yang ada,” tulis Bluesky dalam sebuah unggahan dilansir The Verge, Senin (3/7/2023).

Baca Juga

Bluesky mengatakan akan segera memberi kabar ketika kode undangan kembali berfungsi. “Kami sangat senang menyambut lebih banyak pengguna ke versi beta kami segera,” tulis Bluesky.

Laman status Bluesky mengatakan bahwa platform mengalami penurunan kinerja, dengan pemberitahuan masalah pertama pada pukul 13.47 waktu setempat. Keterangan “performa menurun” terasa seperti deskripsi yang akurat. Di web, pengguna biasanya masih bisa memuat unggahan, meskipun sering kali membutuhkan waktu yang sangat lama. Saat itu, pengguna merasa masih aman menggunakan Bluesky di aplikasi iOS.

Pada pukul 14.03 waktu setempat, Bluesky mengatakan bahwa mereka mengalami lalu lintas data yang sangat tinggi. Menurut tenaga ahli Bluesky, Paul Frazee, kondisi itu bahkan mendorong pembaruan aplikasi seluler untuk mencoba dan memperbaiki berbagai hal.

Masalah dengan Twitter pertama kali muncul pada Jumat, ketika platform mulai memblokir pengguna yang tidak terdaftar. Kebijakan itu diklaim oleh pemilik Twitter, Elon Musk sebagai tindakan darurat sementara, karena mendapati ada begitu banyak data yang dijarah. Musk beranggapan kondisi itu memengaruhi banyak hal bagi pengguna biasa.

Pada Sabtu, Musk mengumumkan batasan baru untuk berapa banyak cuitan yang dapat dilihat pengguna dalam sehari. Mastodon rupanya juga melihat lonjakan besar dalam jumlah pengguna. Menurut salah satu pelacak, platform tersebut telah menerima lebih dari 26 ribu akun baru dalam beberapa hari terakhir. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement