Senin 03 Jul 2023 11:49 WIB

Pakar Belgia: Ilmuwan Cina Sempat Bahas Lab Wuhan, Tapi Dibungkam Begitu Covid-19 Merebak

Wuhan Institute of Virology dicurigai jadi sumber virus penyebab Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas keamanan mencoba mencegah fotografer mengambil gambar Institut Virologi Wuhan (WIV), Wuhan, China, 27 January 2021. Sebuah laporan yang diperoleh Amerika Serikat menyebut bahwa kepala lab mengirimkan e-mail kepada stafnya berisi larangan membicarakan virus corona di muka publik.
Foto: EPA
Petugas keamanan mencoba mencegah fotografer mengambil gambar Institut Virologi Wuhan (WIV), Wuhan, China, 27 January 2021. Sebuah laporan yang diperoleh Amerika Serikat menyebut bahwa kepala lab mengirimkan e-mail kepada stafnya berisi larangan membicarakan virus corona di muka publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa ilmuwan Cina sempat berdiskusi mengenai adanya potensi masalah pada laboratorium Wuhan, sekitar beberapa hari setelah kemunculan kasus Covid-19. Namun, tak lama setelah itu, diskusi tersebut tiba-tiba berhenti begitu saja.

Informasi ini diungkapkan oleh seorang ahli neurobiologi asal Belgia, Andre Goffinet. Goffinet mengungkapkan bahwa informasi tersebut dia dapatkan setelah berbincang dengan beberapa rekan ilmuwannya yang berada di Cina pada awal 2020, ketika pandemi Covid-19 baru menyebar ke berbagai negara.

Baca Juga

Saat itu, Wuhan Institute of Virology menjadi pusat perbincangan karena kasus pertama Covid-19 ditemukan tak jauh dari lokasi laboratorium tersebut. Banyak ilmuwan dan petinggi intelijen yang mencurigai lab tersebut tak sengaja menyebarkan Covid-19 saat melakukan percobaan berisiko pada kelelawar.

Kepada Goffinet, beberapa ilmuwan Cina mengungkapkan bahwa mereka sempat berdiskusi mengenai adanya potensi masalah pada Wuhan Institute of Virology. Diskusi ini dilakukan sekitar beberapa hari setelah kasus Covid-19 muncul.

"Mereka mengatakan para ilmuwan sempat berdiskusi mengenai kemungkinan adanya masalah pada lab di Wuhan (yang berkaitan dengan pandemi)," jelas Goffinet, seperti dilansir The Sun pada Senin (3/7/2023).

Namun, beragam diskusi mengenai potensi masalah pada laboratorium di Wuhan tak berlangsung lama. Goffinet mengatakan diskusi tersebut berhenti begitu saja.

"Artinya, mereka diperintahkan untuk berhenti, dan saya tidak bertanya lebih jauh karena saya tak ingin membahayakan teman-teman saya. Saya tak ingin mereka memiliki masalah dengan Partai Komunis," ujar Goffinet.

Goffinet merupakan anggota dari BioSafety Now yang dibentuk belum lama ini. Kelompok ini terdiri atas para pakar yang menentang keras pengetesan virus berbahaya dalam laboratorium di berbagai penjuru dunia. Pembentukan kelompok ini dipicu oleh adanya potensi kebocoran virus dari laboratorium di Wuhan yang kemudian memicu pandemi Covid-19.

Goffinet meyakini bahwa virus Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan. Menurut Goffinet, kebocoran tersebut mungkin terjadi karena para peneliti di laboratorium tersebut melakukan percobaan berisiko dengan tingkat keamanan biosekuriti yang rendah.

Bukan hanya Goffinet yang memiliki kecurigaan seperti ini. FBI dan Department of Energy di Amerika Serikat juga meyakini bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan besar terjadi karena adanya kebocoran virus dari laboratorium di Cina.

Kecurigaan ini didukung dengan adanya beberapa dokumen yang semula dirahasiakan namun kini sudah dibuka kepada publik. Dokumen tersebut mengonfirmasi bahwa para peneliti di Wuhan jatuh sakit dengan gejala mirip Covid-19 pada akhir 2019. Fakta ini memicu kecurigaan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement