REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2023 secara bulanan mencapai 0,14 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi bulanan sebelumnya yaitu pada Mei 2023 sebesar 0,09 persen.
"Penyumbang utama inflasi Juni 2023 secara bulanan menurut kelompok adalah inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,10 persen," kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Pudji memerinci, komoditas penyumbang inflasi secara bulanan pada Juni 2023 terbesar di antaranya adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,06 persen. Lalu juga tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04 persen dan telur ayam ras dengan andil sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filter, serta ketimun masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen. Pudji menyebut, kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi yaitu bensin dan solar.
BPS juga mencatat secara tahunan, inflasi Juni 2023 mencapai 3,52 persen. "Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi Juni 2022 sebesar 4,35 persen dan terus menunjukan tren penurunan sejak Maret 2023," tutur Pudji.
Dia menambahkan, penyumbang inflasi tahunan pada Juni 2023 yaitu kelompok transportasi sebesar 1,23 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi tahunan diantaranya bensin, beras, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga.