REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi telah memanggil duta besar (dubes) Swedia di negaranya. Pemanggilan tersebut dilakukan karena Saudi ingin menyampaikan langsung kepada dubes Swedia bahwa Riyadh mengutuk aksi pembakaran Alquran yang baru-baru ini berlangsung di Stockholm.
"Kementerian Luar Negeri memanggil Dubes Kerajaan Swedia dan memberi tahu dia tentang penolakan kategoris Kerajaan Arab Saudi atas tindakan tercela yang dilakukan oleh seorang ekstremis yang membakar salinan Alquran," kata Pemerintah Arab Saudi, dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), Senin (3/7/2023).
“Kementerian menyerukan kepada Pemerintah Swedia menghentikan semua tindakan yang secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan ekstremisme, serta merusak rasa saling menghormati yang diperlukan untuk hubungan antara masyarakat dan negara,” tambah Arab Saudi dalam pernyataannya.
Selain Saudi, beberapa negara Arab lainnya, seperti Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, juga telah melakukan pemanggilan terhadap dubes Swedia di negaranya masing-masing. Mereka menyampaikan protesnya atas aksi pembakaran Alquran yang dilakukan seorang warga Irak bernama Salwan Momika di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, tepat ketika perayaan Idul Adha lalu.
Pada Ahad (2/7/2023) lalu, Pemerintah Swedia telah secara terbuka mengutuk aksi pembakaran Alquran yang dilakukan oleh Momika. Swedia menyebut tindakan Momika merupakan bentuk Islamofobia. Sebelumnya, sejumlah negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa sudah mengkritik serta mengecam pembakaran Alquran oleh Momika.
Pada 28 Juni 2023 lalu, Salwan Momika melakukan aksi perobekan dan pembakaran Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm. Sebelum dibakar, Momika sempat menggunakan lembaran-lembaran Alquran yang dirobeknya untuk menyeka sepatunya. Dia bahkan meletakkan daging babi pada lembaran tersebut. Setelah itu, Momika, yang mengenalkan diri sebagai ateis sekuler di media sosial, melakukan pembakaran.
Sekitar 200 orang yang hadir di lokasi meneriakkan takbir di hadapan Momika untuk memprotes aksi pembakaran Alquran tersebut. Otoritas Swedia memberi izin kepada Momika untuk melakukan aksinya tersebut. Namun saat ini penyelidikan tengah dilakukan terhadap Momika karena dia dianggap melakukan hasutan terhadap kelompok etnis.
Momika diketahui memuji politisi sayap kanan berkebangsaan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. Sebelumnya Paludan telah melakukan pembakaran Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023 lalu. Aksi itu menjadi bentuk protes Paludan terhadap Turki karena tak kunjung memberi persetujuan agar Swedia dapat bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).