REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bupati Bandung Dr H M Dadang Supriatna membuka pelaksanaan Bandung Bedas Expo di Jalan Al Fathu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (3/7/2023). Di lokasi dan waktu yang sama, Kemenpora RI juga meresmikan kegiatan Asian Sport Day 2023.
Asian Sport Day 2023 diresmikan oleh Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora RI Dr Raden Isnanta M.Pd. Peresmian Asian Sport Day 2023 dihadiri juga oleh delegasi dari negara Laos, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Timor Leste.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menuturkan, pelaksanaan Bandung Bedas Expo berlangsung selama tiga hari, yakni 3-5 Juli 2023. Melalui ajang ini, akan ditampilkan produk-produk UMKM berserta para pengusaha yang ada di Kabupaten Bandung.
"Bandung Bedas Expo dihadiri sembilan delegasi se-Asia,’’ ujar Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, di sela-sela pembukaan Bandung Bedas Expo dan Asian Sport Day tahun 2023.
Sementara Asian Sport Day, kata Kang DS, merupakan salah satu rangkaian tambahan pada kegiatan Fornas VII Jawa Barat tahun 2023, yang venue utamanya di Kabupaten Bandung.
"Fornas ini secara normatifnya pelaksanaan pertandingan, tetapi dilengkapi dengan Bandung Bedas Expo dan Asian Sport Day," ujar DS. Menurut dia, sejumlah delegasi dari negara-negara Asian itu akan dibawa berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Kabupaten Bandung.
Para delegasi itu, kata dia, akan dipandu oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung. Disbudpar akan membawa para delegasi ke tempat wisata yang bertaraf internasional, nasional, maupun lokal.
Para delegasi itu juga akan diarahkan mampir ke puluhan desa wisata. Dengan demikian, kata Bupati Bandung, para delegasi Asia ini bisa menikmati alam dan bisa menjadi PR (public relation), khususnya untuk menyampaikan kepada masyarakatnya.
"Mereka akan bercerita soal objek wisata di Kabupaten Bandung," ujarnya. Kang DS mengatakan, Kabupaten Bandung sudah saatnya dan terbukti bisa menerima tamu, baik lokal, nasional maupun internasional.
Pihaknya harus mengubah mindset dan harus mempersiapkan diri untuk menjadi pribumi yang santun, pribumi yang tentunya bisa diminati oleh para wisatawan. "Jangan sampai para wisatawan itu kapok datang ke Kabupaten Bandung,’’ katanya.
Menurut DS, Pemkab Bandung memiliki komitmen yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia menyampaikan bahwa pembukaan Fornas VII Jawa Barat telah dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat Kutawaringin pada Ahad (2/7/2023) malam dengan begitu meriah, semarak, dan megah.
Sedikitnya 25 ribu peserta dan official dari 38 provinsi se-Indonesia hadir di Kabupaten Bandung. Dipilihnya Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah Fornas VII Jawa Barat, kata Kang DS, menjadi kesempatan emas dan peluang berharga bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
Momentum itu juga menjadi kesempatan bagi pelaku usaha di Kabupaten Bandung untuk meningkatkan daya saing daerahnya. "Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Kormi Nasional dan Ketua Kormi Jawa Barat yang sudah memercayakan kepada Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah Fornas VII,’’ katanya.
Kang DS memprediksi pelaksanaan Fornas VII mulai 2-9 Juli 2023 akan berdampak signifikan pada ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung. Perputaran uang dari ajang itu, ujar dia, bisa mencapai Rp 150 miliar.
Dari 25 ribu peserta Fornas, dia melanjutkan, sekitar 13 ribu menginap di Kabupaten Bandung. Kang DS berharap, pelaksanaan Bandung Bedas Expo ini harus menjadi momentum strategis dan sarana yang tepat untuk masyarakat, pemerintah serta swasta dan media juga berkolaborasi agar bersama-sama mengimplementasikan, yaitu membangkitkan daya saing daerah.
"Ini kesempatan berinteraksi bisnis secara langsung antara pengusaha, pembeli, dan investor,’’ katanya. Kang DS menjelaskan, di Kabupaten Bandung terdapat 16.800 produk UMKM.
Pemkab Bandung juga akan mendorong digitalisasi UMKM, serta mempermudah pengurusan izin UMKM dan koperasi. Insya Allah, NIB (nomor induk berusaha) kita tembus 60 ribu para pelaku usaha baru,’’ ujarnya.
Perkonomian Kabupaten Bandung Tumbuh Signifikan
Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung, katanya, pihaknya sudah menggulirkan anggaran Rp 70 miliar untuk program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
"Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung yang awalnya minus 1,87 persen, sekarang Desember 2022 meningkat menjadi 5,32 persen,’’ katanya. Kemudian, kata DS, angka pengangguran Kabupaten Bandung yang awalnya 8,52 persen, Desember 2022 menurun menjadi 6,98 persen.
Begitu juga dengan produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bandung yang asalnya Rp 130 triliun, sekarang sudah mencapai Rp 142 triliun. IPM (indeks pembangunan manusia) Kabupaten Bandung meningkat, yang asalnya 70,39 poin, saat ini sudah meningkat menjadi 73,26 poin.
‘’Indikator yang paling tajam dan meroket adalah indikator daya beli, bisa mendongkrak IPM Kabupaten Bandung. Selain itu, indikator kesehatan, dengan menambah lima rumah sakit, tahun 2022 kemarin dua rumah sakit dan tahun ini (2023) tiga rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung yang awalnya Rp 960 miliar pada 2021, kemudian pada Desember 2022 meningkat menjadi Rp 1,237 triliun. ‘’Ini membuktikan program-program, visi misi Kabupaten Bandung sangat terasa oleh semuanya,’’ katanya.