Senin 03 Jul 2023 15:25 WIB

Cina Kirim Kapal Rumah Sakit ke Negara-Negara Pasifik

Kapal itu akan singgah di Kiribati, Tonga, Vanuatu, Kepulauan Solomon dan Timor Timur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Cina mengirim kapal rumah sakit yang dikelola militer ke Pasifik. Kapal itu akan singgah di Kiribati, Tonga, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Timor Timur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Cina mengirim kapal rumah sakit yang dikelola militer ke Pasifik. Kapal itu akan singgah di Kiribati, Tonga, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Timor Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengirim kapal rumah sakit yang dikelola militer ke Pasifik. Kapal itu akan singgah di Kiribati, Tonga, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Timor Timur.

Kapal rumah sakit "Peace Ark" berbobot 14.300 metrik ton, dan lebih besar dari kapal perusak khas Cina. Kapal ini akan menawarkan bantuan medis kepada warga negara Cina dan penduduk negara-negara yang dikunjunginya dalam "Misi Harmoni", yaitu misi kemanusiaan kesembilan.

Baca Juga

"Ini untuk menampilkan citra kami sebagai negara besar yang bertanggung jawab," kata juru bicara Angkatan Laut Cina, Liu Wensheng.

Kapal yang dicat putih dengan logo palang merah di sisinya ini ditugaskan pada 2008 dan telah berlayar ke lebih dari 40 negara. Cina telah membangun hubungan di Pasifik dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutunya, yaitu Australia dan Selandia Baru, yang telah lama melihat kawasan itu sebagai lingkup pengaruh mereka.

Tahun lalu, Cina menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon, dan berharap dapat membangun hubungan serupa dengan negara-negara Pasifik lainnya. Menteri luar negeri Ciba mengatakan hubungan dengan Kepulauan Solomon dapat menjadi model.

Amerika Serikat telah berjanji untuk melipatgandakan pendanaan di kawasan Pasifik. Amerika Serikat membuka kedutaan besar di Kepulauan Solomon pada Februari setelah absen selama 30 tahun. Pada Mei, AS membuka kedutaan di Tonga dan menandatangani pakta pertahanan dengan Papua Nugini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement