Senin 03 Jul 2023 16:15 WIB

Selepas Idul Adha, Harga Daging Ayam di Pasar Sukabumi Mulai Turun

Selain daging, harga cabai yang dijual di pasar pun disebut mulai menurun.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pedagang daging ayam di pasar.
Foto: Dok Diskumindag Kota Sukabumi
(ILUSTRASI) Pedagang daging ayam di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengabarkan adanya penurunan harga sejumlah komoditas selepas Hari Raya Idul Adha. Salah satunya komoditas daging.

Penurunan harga itu terpantau di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede. “Harga daging ayam, sapi, dan domba, yang sebelumnya naik menjelang Idul Adha, kini berangsur turun,” ujar Petugas Pengawasan Barang Strategis Diskumindag Kota Sukabumi, Rifki, Senin (3/7/2023).

Rifki mengatakan, harga daging sapi kini turun menjadi Rp 130 ribu per kilogram, dari awalnya Rp 140 ribu. Harga daging domba disebut turun dari Rp 140 ribu per kilogram menjadi Rp 130 ribu.

“Harga daging ayam broiler turun dari Rp 48 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram,” kata Rifki.

Soal harga daging ayam broiler, meskipun sudah turun, menurut Rifki, masih belum sampai normal. Kisaran harga komoditas tersebut saat ini masih terbilang tinggi.

Rifki mengatakan, selain daging, ada sejumlah komoditas lain yang harganya turun. Misalnya cabai merah. Harga cabai merah besar TW disebut turun dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 55 ribu.

Cabai keriting merah juga harganya turun dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu dan cabai rawit merah dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu.

Harga cabai rawit hijau juga disebut turun dari Rp 48 ribu per kilogram menjadi Rp 42 ribu. Sementara harga tomat kecil turun dari Rp 12 ribu per kilogram jadi Rp 10 ribu dan tomat besar dari Rp 16 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu.

Menurut Kepala Diskumindag Kota Sukabumi Agus Wawan Gunawan, penurunan harga sejumlah komoditas biasanya terjadi beberapa hari setelah momen hari raya. Soal harga komoditas yang naik menjelang momen hari raya juga disebut hal yang biasa terjadi.

Agus mengatakan, dinasnya akan terus memantau kondisi harga komoditas di pasaran, termasuk mengecek ketersediaannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement