Senin 03 Jul 2023 16:41 WIB

Dibilang 'Sakit', Ide Arnold Schwarzenegger untuk Terminator Ditolak Sutradara

Arnold Schwarzenegger memiliki beberapa rencana serius untuk Terminator 2.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Arnold Schwarzenegger. Ide Arnold Schwarzenegger untuk Terminator 2 ditolak mentah-mentah oleh sutradara James Cameron.
Foto: AP Photo
Arnold Schwarzenegger. Ide Arnold Schwarzenegger untuk Terminator 2 ditolak mentah-mentah oleh sutradara James Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Terminator 2: Judgment Day yang dirilis pada 1991 dan dibintangi Arnold Schwarzenegger bisa dibilang sukses di mata penonton. Awalnya, ide film tersebit sempat menuai perdebatan antara Schwarzenegger dengan sutradara James Cameron.

Schwarzenegger memiliki beberapa rencana serius untuk Terminator 2: Judgment Day. Akan tetapi Cameron punya justru punya gagasan berbeda.

Baca Juga

Cameron tidak setuju dan menolak rencana Terminator 2: Judgment Day yang dimiliki Schwarzenegger. Mengikuti Terminator 1984 asli, Terminator 2: Judgment Day memperkenalkan sentuhan cerdas dengan mengubah T-800 Schwarzenegger menjadi pahlawan.

Saat T-1000 (Robert Patrick) yang mematikan memasuki gambar, T-800 perlu menemukan cara untuk melindungi Sarah Connor (Linda Hamilton), meskipun mencoba membunuhnya di seluruh Terminator asli. Schwarzenegger awalnya tidak setuju dengan rencana itu.

Dalam sebuah wawancara dengan laman Deadline, aktor sekaligus mantan gubernur California itu mengungkapka, awalnya bersikeras agar Terminator terus jadi sosok pembunuh di sepanjang film.

“Alasan mengapa itu menjadi hit besar adalah, nomor satu, Jim Cameron,” kata Schwarzenegger, dikutip dari Screen Rant, Senin (3/7/2023).

Schwarzenegger menyebut bahwa Cameron adalah seorang penulis jenius. Dia kerap datang dengan ide cemerlang, meskipun pada awalnya Schwarzenegger merasa curiga. Ketika Cameron memberitahu ide bahwa ia akan menjadikan Terminator sebagai karakter baik, Schwarzenegger sempat menolak.

Schwarzenegger mengatakan, Terminator telah membunuh 68 orang pada pertama kali, kemudian membunuh 150 orang. “Saya mengatakan bahwa seluruh misi saya adalah menjadi nomor satu dalam membunuh banyak orang di layar. Dia (Cameron) berkata, 'Arnold, hentikan. Kamu orang yang sangat sakit. Saya akan memastikan bahwa di Terminator 2, Anda tidak akan membunuh satu orang pun'. Saya mengatakan itu hal terbodoh yang pernah saya dengar. Bagaimana ini bisa menjadi Terminator 2 tanpa saya membunuh siapa pun? Setidaknya lemparkan beberapa badan ke sana,” ujar Schwarzenegger.

Meski Schwarzenegger awalnya membenci twist Terminator yang bagus, gagasan T-800 menjadi pahlawan terbukti menjadi langkah yang brilian. Itu mengubah Terminator asli sepenuhnya dan bahkan menawarkan T-800 kesempatan untuk penebusan. Terminator 2: Judgment Day menambahkan kedalaman pada robot dan mesin pembunuh yang agak biasa, dan juga membantu menyediakan waralaba Terminator dengan protagonis lama lainnya.

Ada alasan di balik hasil box office Cameron sangat memuaskan untuk waktu yang lama. Cameron mengerti film, dan dia mengerti bagaimana membuat karakter menarik.

Alih-alih hanya berpegang teguh pada T-800 sebagai penjahat utama, dia memahami bahwa Terminator 2: Judgment Day perlu melakukan peningkatan pada waralaba Terminator dan T-800. Dengan melakukan itu, dia menciptakan T-1000 dan memberikan perkembangan baru yang mengerikan yang merevolusi seri tersebut.

Terminator 2: Judgment Day adalah film yang luar biasa untuk lebih dari sekadar konten yang muncul di layar. Ini juga menyediakan banyak bahan untuk dijelajahi oleh film-film masa depan. Film melakukan persis apa yang harus dilakukan sekuel, yaitu merevolusi film pertama dan memberikan jalan ke depan.

Alih-alih menyediakan konten yang sama, tetapi lebih berdarah seperti yang dimaksudkan Schwarzenegger, namun Cameron justru menawarkan Terminator 2: Judgment Day untuk tampil beda. Itulah mengapa film tersebut tampil dengan sangat baik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement