REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada Mei 2023 mencapai 215,78 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka itu naik 24,92 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (yoy) 172,73 juta dolar AS.
"Kenaikan nilai ekspor ini, karena naiknya ekspor timah 9,56 persen atau senilai 178,58 juta dolar AS," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Senin (3/7/2023).
Ia mengatakan, kenaikan nilai ekspor dari Kepulauan Babel pada pada Mei 2023, juga karena naiknya ekspor nontimah sebesar 282,00 persen atau senilai 37,20 juta dolar AS. "Secara kumulatif (ctc), nilai ekspor Januari-Mei 2023 mengalami penurunan sebesar 44,43 persen dibandingkan Januari-Mei 2022. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 49,00 persen," ujar Toto.
Dia menyatakan, timah dari Provinsi Kepulauan Babel sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia mengingat China masih menjadi negara tujuan utamanya. Sepanjang Januari-Mei 2023 sebanyak 34,98 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini.
Singapura dan India berada di peringkat selanjutnya. Sebesar 14,07 persen dan 13,64 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Pada urutan berikutnya adalah Korea Selatan dan Jepang.
"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 79,00 persen," kata dia.
Toto menambahkan, Malaysia menempati urutan pertama pangsa ekspor nontimah sepanjang 2023 dengan nilai 40,45 juta dolar AS. Peran Malaysia dalam ekspor nontimah sebesar 30,62 persen. Diikuti Myanmar dengan nilai ekspor nontimah sebesar 25,13 juta dolar AS.
Bangladesh, Thailand, dan Vietnam menempati urutan selanjutnya dengan peran masing-masing sebesar 16,02 persen; 9,72 persen dan 5,51 persen. "Peran lima negara utama tujuan ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar 80,89 persen," ujar Toto.