Senin 03 Jul 2023 17:52 WIB

Harga Daging Ayam di Pasar Tradisional Kota Bandung Masih Tinggi

Harga cabai tanjung juga masih tinggi, bisa mencapai Rp 100 ribu per kg.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Pedagang daging ayam potong di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang daging ayam potong di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Harga daging ayam di pasar tradisional Kota Bandung, Jawa Barat, masih tinggi. Sementara daging ayam yang dijual di toko ritel harganya disebut lebih rendah dibandingkan di pasar tradisional.

“Harga daging ayam di pasar tradisional mencapai Rp 40 ribu-42 ribu per kilogram,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Senin (3/7/2023).

Baca Juga

Sementara di toko ritel, menurut Elly, harga daging ayam berkisar Rp 29.900 per 0,8-0,9 kilogram (kg). Adapun per kilogramnya sekitar Rp 33 ribu.

Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, harga daging ayam mengalami kenaikan menjelang Idul Adha lalu, antara lain dipengaruhi harga pakan ayam yang naik. Kondisi harga juga dipengaruhi meningkatnya permintaan.

Soal perbedaan harga daging ayam di pasar tradisional dan toko ritel, Meiwan menjelaskan, di pasar tradisional rata-rata menjual daging ayam per kilogram. Sementara di toko ritel tidak per kilogram. “Biasanya (di toko ritel) kurang dari satu kilogram, seperti 0,8 kilogram atau 0,9 kilogram beratnya,” ujar dia.

Faktor lainnya, menurut Meiwan, toko ritel mendapatkan ayam yang sudah dipotong dari distributor langsung dan tinggal dijual. Sedangkan di pasar tradisional alurnya lebih panjang.

“Pertama, mereka dapat dari peternak, kemudian dari distributor. Di pasar ada bandar lagi. Dari bandar baru ke pengecer. Dari distributor ke bandar pasti ambil untung lagi. Makanya bisa terjadi perbedaan (harga jual),” kata Meiwan. 

Cabai tanjung

Selain daging ayam, harga cabai tanjung di pasar tradisional disebut masih tinggi. Berdasarkan pantauan Disdagin, harga cabai tanjung berkisar Rp 80 ribu-100 ribu per kilogram. Menurut Meiwan, tingginya harga cabai tanjung ini dipengaruhi tingkat permintaan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement