REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Peraturan tentang offside berpotensi berubah. Ini sesuai usulan Arsene Wenger, mantan pelatih yang bertahun-tahun membesut Arsenal.
Sejak 2020, Wenger bekerja di FIFA. Ia menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global. FIFA siap menguji usulan Wenger tersebut. Uji coba dilakukan di tiga negara, dimulai dari Swedia, Belanda, kemudian Italia. Fokusnya di kompetisi liga U-21 Putra, serta U-19 putri.
Bagaimana detail aturan baru mengenai offside hasil pemikiran pria Prancis itu? Begini penjelasannya. Selama ini, seseorang dinyatakan offside ketika sudah berada di daerah lawan, di mana ada salah satu bagian tubuhnya melewati pemain bertahan terakhir. Itu tidak termasuk penjaga gawang.
Bagian tubuh yang dimaksud, entah itu tangan, rambut, hidung, dan sebagainya. Menurut Wenger keadaan itu bisa disebut onside, selama masih ada bagian tubuh pemain menyerang, berada di belakang orang terakhir yang sedang bertahan.
"Di aturan terbaru nantinya, pemain hanya akan disebut offside, jika seluruh tubuhnya berada di depan orang terakhir tim lawan," demikian laporan yang dikutip dari Giveme Sport, Senin (3/7/2023).
Wenger mempresentasikan rencananya ke Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada 2021. Presiden FIFA Gianni Infantino merespons usulan ini. Pada prinsipnya mereka terbuka pada perubahan.
Wenger kembali menjelaskan pemikirannya kepada FIFA. Infantino sudah menangkap maksud koleganya. Namun segala sesuatu perlu pengujian.
"Kami harus melihat dampaknya terhadap permainan. Jika positif, lanjut terus. Jika negatif, kami mundur," ujar tokoh kelahiran Swiss ini.
Infantino kembali menegaskan, FIFA selalu terbuka pada ide-ide baru. Tentunya berbagai masukan harus membuat sepak bola lebih bergairah tanpa mengurangi sportivitas.