Senin 03 Jul 2023 20:58 WIB

24 Ribu Lulusan SD di Depok tak akan Tertampung di SMP Negeri

Depok hanya memiliki daya tampung sebanyak 9.664 siswa SMP.

Rep: Alkhaledi kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Para orang tua menggelar aksi mengkritisi aturan  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.
Foto: Dok Republika.co.id
Para orang tua menggelar aksi mengkritisi aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – PPDB tahun ajaran 2023/2024 jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Depok telah dibuka. Namun sayangnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menyebut hanya memiliki daya tampung sebanyak 9.664 siswa dengan 302 Rombongan Belajar (Rombel) sehingga akan ada puluhan ribu lulusan SD yang tidak tertampung di SMP Negeri.

“Lulusan Tahun 2023 baik SD negeri, swasta, dan madrasan ibtidaiyah (MI) ada sebanyak 34.134 dengan daya tampung SMP Negeri sebanyak 9.664 siswa. Akan ada 24.470 siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri,” kata Sekretaris Panitia PPDB Tahun Ajaran 2023/2024 Kota Depok Bahrudin, dikutip dari situs informasi Pemkot Depok, Senin (3/7/2023).

Menurut dia, siswa yang tidak tertampung negeri nantinya akan diminta melanjutkan ke SMP swasta. Adapun untuk daya tampung SMP swasta di Kota Depok sejauh ini diklaimnya masih aman.

“Kami minta agar orang tua mengubah mindset sekolah bahwa negeri dan swasta adalah sama. Keduanya menunjang pendidikan yang lebih baik untuk Kota Depok,” katanya.

Bahrudin mengatakan, tahun ini khusus jenjang SMP negeri, jalur afirmasi kuotanya naik menjadi 25 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 15 persen. Sementara jalur prestasi tahun ini turun menjadi 20 persen, sebelumnya 30 persen.

“Keputusan ini sudah melalui hasil evaluasi. Di mana, tahun ini siswa tidak mampu yang tidak terakomodasi dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima Kartu Depok Sejahtera (KDS) usulannya mencapai 27 ribu. Dengan dasar itu, kami ubah jalur afirmasi menjadi 25 persen. Terdiri dari 23 persen siswa tidak mampu dan 2 persen siswa inklusi,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengakui sekolah negeri untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya memang masih minim. SMP negeri yang hanya berjumlah 33, disebut tidak mampu menampung ribuan siswa dari 214 sekolah dasar (SD) negeri.

"SMP itu sampai saat ini memang masih kurang banyak, dari sisi jumlah rombel, jumlah sekolah. Karena SD saja itu, 214 itu yang Negeri, belum swasta. Kebayang kan 400-an sekolah (SD) sementara jumlah sekolah SMP negeri yang ada itu hanya 33," kata Kabid Pembinaan SMP Disdik Kota Depok Joko Soetrisno di kantornya kepada Republika.co.id, Senin (5/6/2023).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement