Selasa 04 Jul 2023 03:58 WIB

Mensos Ajak Alumni LPDP Usai Selesai Studi Kembali ke Indonesia

Mensos Tri Rismaharini mengingatkan banyak persoalan dalam negeri perlu diselesaikan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini saat ditemui awak media di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Foto: Republika/zainur mahsir ramadhan
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini saat ditemui awak media di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengingatkan pelajar penerima beasiswa Pemerintah dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan masa belajar di luar negeri. Risma merasa perlu memberi peringatan karena banyaknya para alumni LPDP, yang enggan kembali ke Indonesia setelah lulus.

Risma berpesan agar membangun daerah masing-masing karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk kemajuan seluruh masyarakat Indonesia. "Siapa lagi mereka akan minta pertolongan kalau bukan kepada kalian yang nanti akan punya ilmu lebih baik lagi, lebih tinggi," ujar Risma dikutip dari laman Kementerian Sosial di Jakarta pada Ahad (2/7/2023).

Risma menuturkan, para penerima beasiswa yang enggan kembali kebanyakan berasalan sulit mengembangkan ilmu di dalam negeri. Hal itu lntaran kurangnya fasilitas yang diberikan negara.

Mantan wali kota Surabaya tersebut mengatakan, kondisi negara maju sudah pasti mempermudah pengembangan inovasi dan penyelesaian masalah. Hal itu tentu berbeda dengan kondisi di Indonesia yang merupakan negara berkembang. Namun, menurut Risma, di situlah kecerdasan dan kemampuan penyelesaian masalah seseorang diuji.

"Di sana (di luar negeri), kondisinya mapan semua sudah teratur. Kalau semua sudah mapan, siapa yang nggak pinter atau cerdas. Justru itulah tantangan kita. Kalau kita mau menang terhadap diri kita sendiri dan ilmu yang kita miliki, saat sulit itulah kita diuji apakah kita pintar atau tidak, cerdas atau tidak," ujar Risma.

Karena itu, dia berharap, para penerima beasiswa tidak terlena dengan segala kenyamanan di luar negeri. Sebagai penerima beasiswa yang dibiayai oleh uang rakyat, sudah sepatutnya kembali mengabdi.

Risma menunjukkan, beberapa program Kemensos yang menjangkau wilayah yang sulit diakses. Di antaranya, budi daya bunga matahari di Wini Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, dan pembuatan kapal di Kabupaten Mamberamo dan Kabupaten Asmat di Papua. "Kita semua berangkat dibiayain uang rakyat, tapi kemudian saat kita dapat semua itu, kita nggak mau kembali," katanya.

Sebelumnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Februari lalu, disampaikan jika ratusan alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tidak kembali ke Tanah Air untuk mengabdi. Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, ada berbagai alasan mereka tidak kembali memenuhi perjanjian seusai studi di luar negeri.

Mulai dari menikah dengan orang luar negeri hingga melanjutkan studi di luar negeri. "Dari 35 ribu penerima beasiswa LPDP, yang bermasalah seperti itu ada 413 orang," kata Andin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement