Selasa 04 Jul 2023 08:17 WIB

UGM Fasilitasi 13 Disabilitas Peserta UM CBT 2023

Disabilitas memperoleh pendampingan dan dukungan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan ujian.

Rep: Heri Purwata/ Red: Partner
.
Foto: network /Heri Purwata
.

Seorang peserta low vision mendapat pendampingan untuk mengerjakan soal UM CBT. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Sebanyak 13 disabilitas mendapat fasilitas mengikuti ujian seleksi masuk Univeresitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Ujian Mandiri-Computer Based Test (UM-CBT) 2023. Sebanyak 12 orang melaksanakan ujian di kampus UGM Yogyakarta dan satu orang lainnya di kampus UGM Jakarta.

"Ke-13 peserta penyandang disabilitas tersebut antara lain satu orang disabilitas netra, satu orang low vision, lima orang disabilitas daksa, enam orang disabiltas rungu," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Dr Wening Udasmoro, SS, MHum, DEA, di Yogyakarta, Senin (3/7/2023).

BACA JUGA : UGM Laksanakan Ujian Mandiri CBT 2023 di Lima Kota

Lebih lanjut Wening mengatakan tahun 2023, ada 39.533 peserta UM CBT UGM. Ada 13 peserta penyandang disabilitas yang ikuti UM CBT UGM di kampus UGM Yogyakarta dan kampus UGM Jakarta.

Wening menjelaskan pelaksanaan tes di kampus UGM Yogyakarta dilaksanakan di Gedung Pembelajaran FEB pada tanggal 1, 3, dan 4 Juli 2023. Sedang di kampus Jakarta ujian bagi peserta disabilitas dilaksanakan pada 6 Juli 2023.

Wening menyampaikan para penyandang disabilitas memperoleh pendampingan dari UGM dan dukungan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan ujian. Salah satunya bagi disabilitas netra dan low vision, UGM menyediakan seperti screen reader dan penerjemah untuk memudahkan mereka dalam memahami soal ujian. Lalu, memberikan akses dan ruangan yang memadai bagi disabilitas daksa agar mudah dalam melakukan mobilitas menuju ruang ujian hingga saat berada di ruang ujian.

BACA JUGA : UGM Wisuda Sembilan Lulusan Program ASEAN Master, Ini Tujuan Programnya

Pendampingan dilakukan UKM Peduli Difabel yang sebelum pelaksanaan ujian telah melakukan koordinasi dengan para peserta untuk memastikan kebutuhan mereka dalam pelaksanaan ujian. Lalu saat hari ujian dari UKM Peduli Difabel mendampingi peserta menuju ruang ujian.

Saat berada di dalam ruang ujian, peserta disabilitas dibantu ketika melakukan pengecekan dokumen hingga pendampingan saat ujian bagi mereka yang membutuhkan seperti penyandang disabilitas netra, low vision, dan rungu. “Adanya fasilitasi bagi peserta ujian disabilitas merupakan wujud komitmen kuat UGM menjadi kampus inklusi yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” terang Wening.

Wening mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan terutama dalam menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua. Selain itu juga, menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan serta bentuk dari penyediaan akses keadilan bagi semua masyarakat.

Selain fasilitasi bagi penyandang disabilitas, Wening menambahkan UGM juga menyiapkan tim kesehatan di setiap lokasi ujian berlangsung. Tim kesehatan dari GMC dan K3 PK4L UGM selalu berjaga selama jalannya ujian berlangsung. Tak berbeda jauh dalam pelaksanaan ujian yang dilaksanakan diluar kampus UGM, dalam ujian di sejumlah kota besar Indonesia juga difasilitasi dengan tim kesehatan yang dibantu oleh Kagama setempat.

BACA JUGA : Naskah Akademik UGM, Transmigran akan Miliki Lahan Komunal

Alban, salah satu peserta disabilitas low vison asal Yogyakarta mengakui terbantu dengan adanya fasilitasi yang diberikan oleh UGM. Adanya pendamping, penyediaan perangkat khusus sata ujian seperti screen reader, dan lokasi yang cukup aksesibel bagi penyandang disabilitas.

“Bagus dari UGM ada pendampingan bagi penyandang disabilitas. Mungkin kedepan bisalebih ditingkatkan untuk alat screen reader-nya bisa membaca gambar khususnya soal matematika karena agak susah memahami juga kalau dibacakan soalnya oleh pendamping,” kata Alban.

Hal senada juga disampaikan Gozfrita, peserta penyandang disabilitas rungu asal Palangkaraya. Ia dapat melaksanakan ujian dengan lancar dan terbantu dengan fasilitasi pendamping dari UGM sejak sebelum hingga setelah pelaksanaan ujian.

UM CBT UGM 2023 telah dimulai pada 21 Juni 2023 dan akan berakhir pada 8 Juli 2023. Ujian dilaksanakan di enam kota Indonesia yaitu Pekanbaru, Balikpapan, Medan, Makasar, Yogyakarta, dan Jakarta. Dari 39.533 peserta UM CBT, sebanyak 30.791 peserta melaksanakan ujian di Yogyakarta, 5.507 peserta di Jakarta, 1.200 peserta di Pekanbaru, 1.195 peserta di Medan, 371 peserta di Balikpapan, dan 470 peserta di Makasar.

Peserta ujian terbagi dalam tiga kelompok ujian yakni 25.192 peserta Saintek, 13.225 peserta Soshum, dan 1.116 peserta Campuran. Sementara pengumuman UM CBT UGM akan disampaikan pada 13 Juli 2023. (*)

BACA JUGA : Universal Design for Learning, Permudah Disabilitas Selesaikan Pendidikan Tinggi

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

sumber : https://jurnal.republika.co.id/posts/226227/ugm-fasilitasi-13-disabilitas-peserta-um-cbt-2023
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement