REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meluncurkan penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional di kawasan perusahaan. Hal ini merupakan tindak lanjut program net zero carbon emission yang dikembangkan Pupuk Kaltim setelah menggagas penggunaan motor listrik sejak 2022.
VP Pelayanan Umum Pupuk Kaltim Wirza Eka Putra mengatakan penggunaan mobil listrik menjadi komitmen perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi melalui aktivitas bisnis ramah lingkungan. Wirza menyebut hal ini merupakan kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim dalam mengedepankan prinsip Environtment, Social dan Governance (ESG), yang tidak hanya sekadar bentuk kepatuhan tapi juga menjadi cara hidup dengan berbagai peningkatan program setiap tahun.
"Pupuk Kaltim merealisasikan lima unit mobil listrik jenis Gelora Electric dari DFSK, dengan spesifikasi minivan berkapasitas tujuh tempat duduk," ujar Wirza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Wirza mengatakan mobil dengan transmisi otomatis ini memiliki tenaga sebesar 80 Horsepower (Hp), dan kapasitas baterai 42 KWh dengan tipe Lithium Iron Phospate. Mobil ini memiliki jarak tempuh 300 KM untuk satu baterai, dan akan digunakan sebagai kendaraan operasional antar jemput karyawan hingga tamu yang berkunjung ke Pupuk Kaltim.
"Ini merupakan wujud komitmen bersama dalam mendukung pencapaian target dekarbonisasi Pupuk Kaltim, sekaligus langkah nyata penerapan ESG di lingkungan Perusahaan," ujar Wirza.
Wirza mengatakan Pupuk Kaltim secara bertahap akan terus memperbanyak penggunaan kendaraan listrik, mulai dari motor hingga mobil dan bis listrik. Wirza berharap keberadaan mobil listrik menjadi nilai tambah bagi perusahaan, khususnya dalam transformasi industri hijau dengan kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan untuk masa depan berkelanjutan.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, menyampaikan Pupuk Kaltim secara konsisten terus berfokus terhadap penerapan ESG guna mencapai target Net Zero Emission pada 2060, dan Nationally Determined Contribution (NDC) hingga 32 persen pada 2030. Penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu upaya Pupuk Kaltim terhadap realisasi net zero carbon emission guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis Perusahaan.
"Sejak menggagas penggunaan motor listrik pada tahun lalu, Pupuk Kaltim terus meneguhkan posisi sebagai pionir transformasi industri hijau di Indonesia. Perusahaan pun mulai menggunakan mobil listrik yang ke depannya akan terus diperbanyak secara bertahap," ujar Hanggara.
Menurut Hanggara, penggunaan kendaraan listrik menjadi bukti nyata komitmen Pupuk Kaltim menerapkan ESG dalam menciptakan pertumbuhan usaha, sekaligus membangun keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Terlebih saat ini Pupuk Kaltim menduduki peringkat tertinggi penerapan ESG dunia untuk kategori agrochemical, berdasarkan ESG Risk Rating Morningstar Sustainalytics.
Hal itu didasari serangkaian program yang direalisasikan Pupuk Kaltim untuk menekan emisi karbon secara komprehensif, melalui berbagai pengembangan seperti green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest hingga pemanfaatan sumber energi terbarukan.
"Peresmian mobil listrik ini menjadi kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim terhadap implementasi ESG secara optimal, sehingga perusahaan semakin berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan dan masa depan dunia," kata Hanggara.