Selasa 04 Jul 2023 11:19 WIB

Video Mengejutkan Pendeta Mantan Guru Al-Zaytun yang Murtad Ikutan Serang Panji Gumilang

Saipun Ibrahim sebut Panji Gumilang kehabisan donasi

Pendeta Saipun Ibrahim, mantan pengajar Al-Zaytun yang murtad, ikut menyerang Panji Gumilang.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Pendeta Saipun Ibrahim, mantan pengajar Al-Zaytun yang murtad, ikut menyerang Panji Gumilang.

REPUBLIKA.CO.ID, Masih ingat dengan Saifuddin Ibrahim? Bekas pengajar Al-Zaytun yang kemudian murtad ini, justru ikut-ikutan berbicara soal Pimpinan Al-Zaytun Panji Gumilang.

Dalam beberapa video, Saifuddin ini membela Panji terkait dengan pembubaran Al-Zaytun. Namun, ada juga pernyataan-pernyataan Saifuddin yang justru menyerang Panji Gumilang. Salah satu pernyataan yang menyerang Panji Gumilang diunggah oleh akun Tiktok @renaldialfauq.

Baca Juga

Video Pendeta Saifuddin yang bicara soal Panji Gumilang:

Sumber: Tiktok

 

Saifuddin mengatakan, Panji Gumilang yang di pondok pesantren Al-Zaitun, banyak sesatnya. “Hoi Panji Gumilang berhentilah, kasihlah ke anak buahmu yang masih muda itu, untuk memimpin pesantren itu. Kamu sudah terlalu banyak dosa makan duit Panji Gumilang. Gak usah ngomong banyak berkurban dari zaman ke zaman. Udah tahu apa isi kutbah kamu itu suruh berkurban. Karena sudah kehabisan donasi ya? Sudah mulai kekuangan uang ya?” kata Saipudin dalam video itu.

Saifuddin juga menyebut tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari Al-Zaytun sehingga ia pun meninggalkan Al-Zaytun dan ajarannya,  “Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinamu, Hei Imam Prawoto, bukan hanya Mas Beki saja, saya tahu kelakuanmu Imam Prawoto. Eksponen Al-Zaytun harus memperbaiki diri, Abu Sabit, Abdul Halim, Saifulloh, bertobatlah kalian,” kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement