REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta Platforms berencana meluncurkan aplikasi microblogging, Threads, yang serupa dengan aplikasi Twitter. Pengumuman ini hanya beberapa hari setelah ketua eksekutif Twitter Elon Musk mengumumkan batasan sementara pada berapa banyak posting yang dapat dibaca pengguna di situs media sosial.
Threads, aplikasi percakapan berbasis teks Instagram, diharapkan akan dirilis pada Kamis (6/7/2023). Ini akan memungkinkan pengguna untuk mengikuti akun yang mereka ikuti di platform berbagi foto dan tetap menggunakan nama pengguna yang sama, sebuah daftar di App Store Apple menunjukkan.
Peluncuran ini dilakukan setelah Twitter mengumumkan serangkaian pembatasan pada aplikasi tersebut, termasuk kebutuhan untuk diverifikasi agar dapat menggunakan TweetDeck. Pengumuman terbaru Musk untuk mengatasi pengikisan data telah memicu reaksi keras dari pengguna Twitter dan pakar periklanan mengatakan hal itu akan melemahkan CEO baru Linda Yaccarino, yang mulai menjabat bulan lalu.
Meta tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari peluncuran serupa di Google Play Store.
Elon Musk mengungkapkan Twitter akan membatasi jumlah tweet atau cuitan yang dapat dibaca oleh berbagai akun per harinya. Upaya ini dilakukan guna mencegah tingkat ekstrem dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
Awalnya, akun terverifikasi dibatasi untuk membaca 6.000 posting sehari. Kemudian akun yang tidak diverifikasi dibatasi hingga 600 posting sehari dan akun baru yang belum diverifikasi dibatasi hingga 300.
Batasan membaca sementara kemudian ditingkatkan menjadi 10.000 posting per hari untuk pengguna terverifikasi, 1.000 posting per hari untuk tidak terverifikasi, dan 500 posting per hari untuk pengguna baru yang tidak terverifikasi.
Sebelumnya, Twitter telah mengumumkan akan meminta pengguna untuk memiliki akun di platform media sosial untuk melihat tweet. Langkah tersebut disebut Musk pada Jumat sebagai tindakan darurat sementara.