Selasa 04 Jul 2023 11:39 WIB

Kelompok Muda Dominasi Pemilih, Capres Harus Mampu Tunjukkan Rekam Jejak

Pengamat sebut capres harus tunjukan rekam jejak yang baik untuk menarik pemilih muda

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara (ilustrasi). Pengamat sebut capres harus tunjukan rekam jejak yang baik untuk menarik pemilih muda.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara (ilustrasi). Pengamat sebut capres harus tunjukan rekam jejak yang baik untuk menarik pemilih muda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para kandidat peserta Pemilu 2024 menghadapi tantangan untuk meyakinkan para pemilih yang didominasi generasi Z dan milenial. Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad menyebut, kelompok ini adalah pemilih cerdas dan berpendidikan. Sehingga, tidak mudah dibohongi dengan janji-janji kampanye saja.

"Oleh karena itu, para kandidat baik di eksekutif maupun legislatif di pilpres-pileg tahun 2024 musti menawarkan gagasan dan program-program terbaik serta jejak rekam (track record) yang baik," ujar Andriadi dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga

Menurutnya, pemilih-pemilih ini membutuhkan tawaran yang konkrit dari para kandidat. Karena itu, dia berharap hal ini dicermati oleh para kandidat.

Selain itu, Direktur Eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) meyakini dominasi pemilih Milenial dan Z pada pilpres-pemilu 2024 akan cenderung akan membawa dampak positif bagi demokrasi Indonesia kedepan.

"Daya kritis dan rasionalisasi pemilih muda pada pilpres-pemilu 2024, dimana saya memprediksi akan memberikan hasil keterpilihan para kandidat yang terbaik dan berkualitas baik legislatif maupun eksekutif," ujarnya.

Hal ini juga sebagai bonus demografi Indonesia dan musti menjadi momentum dalam percepatan menuju kematangan dan konsolidasi demokrasi. Andriadi pun optimistis hasil pemilihan Pemilu 2024 ini akan menjadi modal bangsa ke depan.

"Dengan lahirnya kepemimpinan generasi yang terbaik pada pilpres - pileg 2024 mendatang dan seterusnya, menjadi batu loncatan Indonesia dalam menuju dan mencapai target besar yaitu generasi emas 1945," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan 204.807.222 warga negara sebagai pemilih atau masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Menariknya, separuh lebih pemilih adalah anak muda, yakni generasi Z dan milenial.

Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan, sebanyak 46.800.161 atau 22,85 persen pemilih merupakan generasi Z. Sedangkan pemilih dari generasi milenial sebanyak 66.822.389 orang atau 33,60 persen.

Jika ditotalkan, pemilih dari generasi Z dan milenial ini berjumlah 113.622.550 orang. Jumlah pemilih muda ini mendominasi karena mencapai 56,45 persen dari total pemilih.

Betty mengatakan, selain generasi Z dan milenial, pemilih Pemilu 2024 berasal dari tiga generasi sebelumnya. Sebanyak 57.486.482 atau 28,07 persen pemilih adalah generasi X atau orang kelahiran 1965 hingga 1979.

Lalu, sebanyak 28.127.340 atau 13,73 persen pemilih merupakan generasi baby boomer (kelahiran 1944-1964). Sisanya, 3.570.850 atau 1,74 persen pemilih merupakan generasi pre-boomer atau orang yang lahir sebelum tahun 1944.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement