Selasa 04 Jul 2023 16:39 WIB

Kementerian PUPR Gelar Workshop Jelang World Water Forum, Bahas Soal Sanitasi

Para pakar membahas persoalan keamanan air dalam menghadapi perubahan iklim.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
 Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar workshop dengan tema
Foto: Febrianto Adi Saputro
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar workshop dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menjelang penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 19-24 Mei 2024 mendatang, Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar workshop ketiga dengan tema Secure and Increase Funding for Basic Access to Safe Water and Sanitation for All at All Scales di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (4/7/2023).

Wakil Ketua Program World Water Forum ke-10 sekaligus Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air, Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan melalui kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya sekedar mendiskusikan terkait persoalan di sektor air di Indonesia, tetapi juga mencarikan solusinya.

"Satu hal yang menarik telah diidentifikasi tidak hanya di Indonesia tapi berbagai dunia adalah terkait sustainable water financing. Jadi hari ini kita akan coba berdiskusi di sini apa sih problem di sana dan mencari jalan keluar," kata Arie.

Pada workshop kali ini juga dihadirkan sejumlah pakar yang kompeten di bidangnya. Para pakar tersebut akan sama-sama mendiskusikan terkait persoalan keamanan air serta tantangannya dalam menghadapi perubahan iklim.

"Seperti apa supaya akses untuk air minum yang layak itu bisa terpenuhi dengan cepat dan strateginya bagaimana, dan kemudian ada ancaman yang besar kaitannya dengan perubahan iklim. Dan ini kita memerlukan suatu dana bersama karena dia tidak dihadapi oleh orang per orang tapi sama dan ini kita juga harus melakukan sesuatu kesepakatan bagaimana menghadapinya," tegasnya.

Adapun tujuan dari workshop ini yaitu untuk membahas tantangan dan peluang utama pembiayaan air yang berkelanjutan dalam mengamankan dan meningkatkan pendanaan untuk akses dasar air bersih dan sanitasi untuk semua skala. Sedangkan output dari workshop ini adalah identifikasi isu-isu kunci dalam mengamankan dan meningkatkan mekanisme pendanaan, pembiayaan, dan delivery untuk sektor air dan sanitasi sebagai masukan untuk acara utama Forum Air Dunia ke-10.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna dalam sambutannya, mengajak seluruh peserta untuk membahas tantangan, peluang, dan solusi utama untuk mengatasi tantangan di sektor air dan sanitasi.

“Sejalan dengan topik ketiga, kita perlu memberikan perhatian kepada kata for All yang bermakna bahwa air dan sanitasi harus dapat diakses dan dikelola dengan aman untuk semua, sedangkan kata All Scale artinya, sektor air minum harus tersedia dalam semua skala pelayanan, mulai dari lintas wilayah, perkotaan, dan yang terpenting dalam skala kecil, air dan sanitasi berbasis masyarakat”, ungkap Herry.

Workshop ketiga diselenggarakan atas kerja sama Kementerian PUPR dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Wakil Rektor bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengaku senang lantaran UGM ikut terlibat dalam event tersebut. Ia berharap pertemuan World Water Forum ke-10 2024 mendatang bisa menghasilkan banyak sekali informasi yang bisa bermanfaat menyelesaikan permasalahan air di dunia.

"Kementerian PUPR tepat sekali menjadi host sebagai perwakilan negara Indonesia karena tidak hanya sekadar bagaimana mewujudkan tulisan tapi mengimplementasikan benar-benar permasalahan air yang ada di Indonesia dan bisa menginspirasi pertemuan besok ke dunia bagaimana persoalan tersebut bisa diselesaikan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement