Rabu 05 Jul 2023 05:34 WIB

BMKG: Waspadai Banjir Rob di Kawasan Pesisir Surabaya

Banjir rob di wilayah pesisir kota diperkirakan hingga enam hari.

Pelajar berjalan melintasi banjir rob yang menggenangi kampung di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pelajar berjalan melintasi banjir rob yang menggenangi kampung di Surabaya, Jawa Timur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengimbau masyarakat mewaspadai kemunculan banjir rob di wilayah pesisir kota setempat selama enam hari mulai 1 hingga 6 Juli 2023.

"Selalu update informasi dari BMKG dan bagi pengendara hindari wilayah yang terjadi banjir rob karena mudah membuat karat bahan-bahan yang terbuat dari besi," kata Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto.

Ady menyebut banjir rob yang muncul di pesisir Kota Surabaya disebabkan adanya fase bulan purnama atau full moon pada periode Juli 2023 yang menyebabkan kemunculan pasang maksimum air laut.

Banjir rob di pesisir Surabaya diperkirakan terjadi mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. "Puncak rob karena pasang maksimum yang terjadi mencapai 150-160 centimeter," ujarnya.

Lebih lanjut, ketinggian air yang muncul di daratan diperkirakan mencapai 10-30 sentimeter atau setengah lutut orang dewasa.

"Daerah yang berpotensi terjadi genangan adalah daerah yg memiliki ketinggian elevasi di bawah 140-160 centimeter. Laporan terakhir wilayah permukiman Morokrembangan terdampak banjir rob," ujarnya.

Selain Morokrembangan, BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya juga mencatat terdapat sejumlah daerah pesisir lainnya yang terdampak banjir rob, seperti di Kenjeran, Krembangan, Rungkut, Gunung Anyar, dan Kalianak.

"Jadi berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah pesisir Surabaya," kata dia.

Mengingat perkiraan kemunculan banjir rob di jam efektif, Ady mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan memilih jalur alternatif saat akan berangkat beraktivitas, sebab bersifat korosif.

"Hindari wilayah yang terjadi banjir rob karena mudah membuat karat bahan-bahan yang terbuat dari besi, begitu juga dengan penduduk wilayah pemukiman yang terdampak untuk menghindarkan peralatan mudah berkarat," jelas dia.

Tak hanya itu, Ady meminta masyarakat rutin memantau perkembangan kondisi cuaca dan fenomena alam di akun sosial media resmi milik BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya.

"Bagi masyarakat  pemilik tambak, tinggikan tanggul agar hasil budidaya agar tidak meluber keluar karena terjadi luapan," kata dia.

Sementara, berdasarkan keterangan pemilik usaha penggulungan dinamo di Jalan Kalimas Baru Eko Suprayitno memperkirakan banjir rob di kawasan setempat berlangsung selama tiga jam, yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.

"Kalau di sini ketinggian air sekitar 50 centimeter. Kalau jalan yang di tengah semakin tinggi airnya. Terjadinya setiap tahun, bulan Mei, Juni, Juli," kata Eko.

Lain halnya dengan pemilik warung di sana bernama Nasrun. Dia mengatakan banjir rob yang terjadi disebutnya sampai masuk ke ruangan di tempat usahanya.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi dikarenakan lokasi usahanya berada di titik paling tengah Jalan Kalimas Baru.

"Sekitar 80-90 centimeter, tadi jam sembilan airnya naik. Kalau hari Minggu kemarin jam delapan, sampai masuk tadi banjirnya makanya itu aku tutup pakai seng," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement