Warga Yaman turun kejalan melakukan aksi saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023). (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman turun kejalan melakukan aksi saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023). (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023) (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina dan menunjukan Al quran saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023) (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023). (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023) (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman membawa bendera Palestina (kiri) dan bendera Yaman saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023) (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
Warga Yaman menunjukan bendera Israel dan Amerika yang sudah rusak terbakar saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023) (FOTO : EPA-EFE/YAHYA ARHAB)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Ribuan warga Yaman turun kejalan saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023).
Unjuk rasa menentang serangan Israel di kota Tepi Barat Jenin dan untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Tentara Israel menyatakan pada 3 Juli bahwa mereka melancarkan operasi besar-besaran di Jenin.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan itu, menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Dalam aksinya mereka juga mengecam aksi pemuda asal Swedia bernama Salwan Momika yang viral melakukan aksi pembakaran Alquran pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijirah.
sumber : EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Advertisement