REPUBLIKA.CO.ID,JENIN – Militer Israel mulai menarik pasukannya dari Jenin, Tepi Barat pada Selasa (4/7/2023) tengah malam. Penarikan terjadi beberapa jam setelah Hamas melakukan serangan ke Tel Aviv yang menyebabkan delapan orang terluka.
Operasi militer Israel di Jenin selama dua hari menyebabkan 13 warga Palestina meninggal dunia, ribuan orang meninggalkan kamp pengungsi untuk berlindung ke tempat saudara atau perlindungan lainnya, serta meninggalkan kerusakan parah infrastruktur.
Pertempuran sengit antara pasukan Israel dan pejuang Palestina sempat terjadi di beberapa bagian kamp pengungsi Jenin, menunda rencana mundur. Setelah tengah malam, menurut warga kamp Jenin, pasukan Israel meninggalkan area tersebut.
Israel menyatakan satu tentaranya tewas dalam pertempuran tengah malam tersebut. Setelah pasukan Israel pergi, warga yang semula meninggalkan kamp untuk berlindung di tempat lain, kembali. Mereka menyusuri jalanan yang gelap. Sejumlah warga memeriksa kerusakan bangunan menggunakan senter dari telepon genggam mereka.
Penarikan pasukan ini terjadi beberapa jam setelah anggota Hamas menabrakkan mobilnya di pemberhentian bus yang ramai di Tel Aviv dan melakukan penikaman terhadap warga di sana.
Delapan orang terluka termasuk perempuan hamil. Warga bersenjata kemudian menembak mati pelaku. Hamas menyatakan serangan itu balasan atas serangan Israel tergadap Jenin.
Saat berkunjung ke pos militer di luar Jenin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan operasi militer paling intens di wilayah tersebut dalam dua dekake, mendekati usai. Namun ia menegaskan, operasi yang sama berlanjut di waktu mendatang.
‘’Pada momen sekarang, kita menuntaskan misi dan saya dapat katakana operasi di Jenin bukan ini saja,’’ kata Netanyahu. Militer Israel menyatakan, serangan pada Selasa tengah malam menyasar sel perlawanan dekat sebuah pemakaman.
Mereka mengeklaim kelompok bersenjata menyerang pasukan yang akan keluar kamp Jenin. Pertempuran juga terdengar dekat sebuah rumah sakit di Jenin pada tengah malam itu. Sejumlah pejabat rumah sakit menyatakan, tiga warga sipil ditembak pasukan Israel.
Pejabat keamanan Israel mengonfirmasi pasukannya mulai meninggalkan Jenin tetapi penarikan mundur berjalan cukup sulit karena terjadi pertempuran. Pasukan Israel mulai mengepung Jenin pada Senin pagi lalu.
Kepala kantor HAM PBB menyatakan, skala operasi militer Israel meninggalkan sejumlah isu serius terkait dengan penghormatan terhadap norma dan standar HAM, termasuk melindungi dan menghormati hak hidup.
Wali Kota Jenin Nidal Al-Obeidi mengatakan, sekitar 4.000 warga Palestina, hampir sepertiga penghuni kamp, terpaksa meninggalkan rumah mereka di Jenin. Mereka menumpang di rumah saudara atau tempat perlindungan lainnya.
Kefah Ja’ayyasah, seorang warga kamp, menyampaikan, tentara Israel masuk paksa ke rumahnya kemudian mengunci keluarganya di dalam rumah.