Warga Palestina membawa seorang pria terluka yang ditembak oleh tembakan Israel saat serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, (4/7/2023). (FOTO : AP Photo/Majdi Mohammed)
Sebuah bom yang dilemparkan oleh warga Palestina meledak di samping kendaraan tentara Israel saat serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan, di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, (4/7/2023). (FOTO : AP Photo/Majdi Mohammed)
Warga Palestina membawa seorang pria terluka yang ditembak oleh tembakan Israel saat serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa, (4/7/2023). (FOTO : AP Photo/Majdi Mohammed)
Kendaraan tentara Israel melewati jalan selama bentrokan dengan warga Palestina pada hari kedua operasi militer Israel di kamp Jenin, Tepi Barat, (4/7/2023). (FOTO : EPA/ALAA BADARNEH)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Serangan militer di kamp pengungsi Jenin, kubu militan di Tepi Barat yang diduduki, Selasa (4/7/2023).
Menurut juru bicara PBB itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa tiga anak, dua laki-laki usia 17 tahun dan seorang usia 16 tahun, termasuk di antara korban tewas dalam operasi militer Israel. Kerusakan infrastruktur, sebut dia, berarti sebagian besar kamp pengungsi sekarang tidak memiliki air minum atau listrik.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan kru ambulans Palestina telah dicegah memasuki kamp, termasuk menjangkau korban luka parah. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa lebih dari 100 warga Palestina terluka dan 20 di antaranya kritis.
sumber : AP, EPA
Advertisement