Rabu 05 Jul 2023 11:08 WIB

Terdampak Kekeringan, Warga Wonogiri Beli Air Bersih untuk Kebutuhan Harian

Harga air bersih dibanderol Rp 150 ribu per tangki.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Mobil tangki memindahkan air bersih ke bak penampung milik warga. Memasuki musim kemarau warga mulai membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mobil tangki memindahkan air bersih ke bak penampung milik warga. Memasuki musim kemarau warga mulai membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Memasuki musim kemarau, warga Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mulai merasakan dampak kekeringan. Oleh sebab itu, sebagian warga mulai membeli air bersih guna memenuhi kebutuhan harian.

Lestari (50) mengungkapkan ia telah membeli air bersih sejak setengah bulan lalu. Ia juga mengatakan bahwa harga air bersih dibanderol di angka Rp 150 ribu per tangki atau 6.000 liter.

"Itu harga air bersih untuk wilayah sekitar kota Kecamatan Paranggupito. Kalau lebih jauh lagi, harganya lebih mahal," katanya, (5/7/2023).

Diungkapkan bahwa satu tangki air habis untuk pemakaian selama dua pekan. Pasalnya, air tersebut digunakan oleh lima orang anggota keluarganya.

Kendati demikian, ia mengaku pemakaian air bersih dapat bertahan selama setengah bulan apabila digunakan dengan metode hemat. Di antaranya penggunaan air bersih hanya guna keperluan memasak.

"Kalau untuk mencuci piring pilih ke sendang. Sekarang dah jarang sekali hujan, jadi harus hemat air," ujar dia.

Di sisi lain, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan akan melakukan peningkatan pelayanan air bersih di Kecamatan Paranggupito memasuki musim kemarau ini.

"Kita akan ada upaya untuk itu, dari HU (hidran umum) kita tarik ke SR (sambungan rumah) biar lebih mudah,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement