Rabu 05 Jul 2023 12:48 WIB

Tak Punya Uang, Seorang Ayah Bekukan Jenazah Bayinya ke dalam Freezer di Ciledug

Kondisi bayi sudah meninggal di rumah sakit.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Jenazah bayi yang diduga dibuang orang tuanya (ilustrasi).
Foto: Antara
Jenazah bayi yang diduga dibuang orang tuanya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Diduga tidak memiliki uang dan jauh dari sanak keluarga seorang ayah berinisial S (40 tahun) terpaksa membekukan bayinya yang telah meninggal ke dalam freezer. Diketahui bayi tersebut meninggal sejak dalam kandungan ibunya pada Senin (3/7/2023) dan baru dimakamkan pada Selasa (4/7/2023) kemarin.

Sementara ibu dari bayi malang itu masih dirawat di ICU rumah sakit. Kapolsek Ciledug Kompol Dorisha Suryo Sarwo Saputra menuturkan, berdasarkan keterangan dari S, ia mengaku tidak memiliki biaya untuk penguburan sang buah hati.

Baca Juga

“Sehingga bayi dimasukan ke freezer dulu sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan,” ujar Dorisha Suryo kepada awak media, Rabu (4/7/2023).

Dorisha menjelaskan, awalnya S membawa istrinya berinisial AA (33 tahun) ke rumah sakit pada Ahad (2/7/2023) sore. Kemudian pada Senin (3/7/2023) pagi, sakit AA melahirkan bayi dalam kondisi bayi sudah meninggal di rumah sakit.

Selanjutnya AA dirawat di ICU rumah sakit dan sementara S pulang membawa jenazah bayi untuk dimakamkan. “Setelah S sampai di rumah membawa jenazah bayi sekitar pukul 6 sore, S membacakan yasin dan kemudian memasukan jenazah bayi ke dalam freezer,” tegas Dorisha.

Menurut Dorisha, alasan S memasukan jenazah ke dalam freezer karena melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS. Kemudian jenazah dimasukan ke dalam freezer dari jam 20.00 WIB.

Pada hari Senin Selasa (4/7/2023) S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11.00 WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement