REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Vivi Yulaswati menyatakan, Geopark yang menjadi warisan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) merupakan salah satu motor penggerak pembangunan di masa depan.
"Jadi kita tidak cuma bolak-balik bilang conserve the environment, tapi kehidupan ekonomi (masyarakat) sulit. Nah, sekarang geopark salah satu motor penggerak pembangunan ke depan, ecotourism, new source of growth," ujar Vivi usai acara UNESCO Global Geoparks Youth Marine Camp, Pulau Kepayang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (5/7/2023).
Hingga saat ini, Indonesia memiliki 10 tempat yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan peradaban dunia mulai dari level nasional hingga internasional. Adapun Geopark Belitung merupakan salah satu yang ditetapkan sebagai warisan budaya global.
"Jadi sebetulnya, cerita baru mulai pada saat UNESCO menetapkan status geopark global. Karena kita harus menyeimbangkan, menghidupkan prinsip-prinsip people, planet, and prosperity (3P)," ungkap Vivi.
Dalam konferensi pers pasca acara ASEAN Blue Economy Forum 2023 di Belitung, Senin (3/7/2023), Vivi juga mengatakan, perjuangan Belitung tidak hanya saat memperoleh status global tersebut. Namun, perjuangan selanjutnya ialah bagaimana mengedukasi, mengajak masyarakat khususnya para pemuda untuk merawat warisan peradaban dunia. Salah satu contoh bentuk aksi nyata yang dilakukan oleh masyarakat Belitung adalah melihat pertambangan bukan hanya dari sisi ekonomi saja, tetapi mengkonservasi bekas-bekas tambang menjadi wilayah mangrove berdasarkan prinsip 3P.
"Hal seperti ini yang ke depannya tentunya menjadi contoh baik bagi geopark-geopark yang lain. Sehingga masyarakat merasakan bahwa kalau mereka menjaga lingkungan ternyata ada nilai tambah, tidak hanya baik untuk bumi ternyata baik juga untuk perekonomian," ucapnya.