REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping (PIS) melakukan perubahan nama atau rebranding untuk anak usahanya yang berkedudukan di Singapura, yaitu dari PIS Singapore menjadi PIS Asia Pacific (PIS AP) untuk lebih menjangkau pasar Asia Pasifik.
"Rebranding ini tentunya dilakukan untuk kejelasan bahwa kantor di Singapura ini memang untuk melayani pasar Asia Pasifik, tidak hanya untuk pasar Singapura," ucap Direktur Utama PIS Yoki Firnandi melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Saat ini, PIS memiliki dua kantor cabang di luar negeri, yakni di Singapura dan Dubai. Dua kantor tersebut memiliki karakter pasar yang berbeda, untuk Asia Pasifik kapal-kapal yang dibutuhkan lebih untuk melayani komoditas refined products. Sementara untuk pasar Timur Tengah yang dipasarkan lebih banyak komoditas mentah.
Rebranding itu, lanjut Yoki, juga memberikan kepastian kepada mitra kerja dalam menjalin kesepakatan sesuai dengan struktur dan area kerja sama.
"Selain itu, kami juga melihat bahwa PIS AP merupakan salah satu engine pertumbuhan, jadi kami akan lebih memacu anak usaha kami ini untuk berkompetisi di level internasional," ujarnya.
PIS Asia Pacific berdiri sejak 2018 dan berkedudukan di Singapura. Pendirian kantor cabang PIS itu ditujukan untuk perkuat bisnis perusahaan di pasar internasional diiringi dengan penguatan sumber daya dan kapabilitas.
Saat ini, PIS AP memiliki enam kapal, termasuk si kembar VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang merupakan kapal tanker terbesar kebanggaan Indonesia. Adapun kapal-kapal milik PIS AP lainnya, yakni PIS Polaris, PIS Paragon, PIS Prolific, dan PIS Precious.
Kapal-kapal milik PIS AP itu juga telah melayani jalur pelayaran internasional yang meliputi kawasan Eropa, Timur Tengah, Asia hingga Afrika. Setelah membuka kantor cabang PIS di Singapura, PIS pada 2022 lalu membuka kantor cabang di Timur Tengah, yakni PIS Middle East.
"Pembukaan kantor cabang ini didasari untuk menggarap pasar Timur Tengah yang masih memiliki potensi sangat besar," ungkap Yoki.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan ekspansi PIS tersebut merupakan salah satu upaya Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan nilai pasar 100 miliar dolar AS.
"Ekspansi ke mancanegara menunjukkan komitmen Pertamina Group untuk go global dan siap bersaing dengan perusahaan internasional," ujar Fadjar.