Rabu 05 Jul 2023 15:17 WIB

Ini Dua Target Utama Operasi Militer Israel di Tepi Barat

Israel ingin singkirkan warga Palestina agar dapat membuka pintu bagi pemukim Yahudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Operasi militer Israel di Jenin tak cuma targetkan kelompok perlawanan Palestina tapi juga buka membuka pintu bagi pemukim Yahudi
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Operasi militer Israel di Jenin tak cuma targetkan kelompok perlawanan Palestina tapi juga buka membuka pintu bagi pemukim Yahudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masifnya operasi militer Israel di Tepi Barat tidak hanya bertujuan untuk menargetkan kelompok perlawanan Palestina yang mulai menunjukkan kekuatannya. Lebih dari itu, Israel ingin menyingkirkan warga Palestina agar dapat membuka pintu yang luas bagi pemukim Yahudi.

Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) melaporkan, Israel pada dasarnya berusaha untuk menetapkan fakta-fakta baru di Tepi Barat. Terutama melalui keputusannya terkait pemukiman dan upaya untuk memberlakukan undang-undang resmi yang memperkuat pemisahan spasial dan temporal di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga

"Hal ini mengharuskan penghancuran struktur kekuatan masyarakat Palestina yang terorganisir dalam meningkatkan kekuatan militernya, yang sebelumnya telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menghadapi invasi Israel baru-baru ini," ujar laporan YPSP, Rabu (5/7/2023).

Laporan itu mengatakan, pendudukan Israel juga berupaya keras untuk memperkuat citra penaklukan terhadap masyarakat Palestina, dengan menghancurkan dan merusak struktur organisasinya. Termasuk mengembangkan kapasitas politik dan organisasi Israel untuk melindungi pemukim di Tepi Barat.

Pemukim Yahudi di Tepi Barat menjadi bagian penting dalam pemerintahan ekstrem sayap kanan Israel. Hal ini membuat pasukan militer Israel semakin keras dalam mencegah atau menghadirkan model perlawanan di Tepi Barat. Perlindungan terhadap pemukim Yahudi yang semakin merajalela di Tepi Barat merupakan tugas vital bagi pemerintah

pendudukan.

"Pemukim Yahudi merupakan bagian integral dari struktur pemerintahan sayap kanan Israel," kata laporan YPSP.

Para pemukim Yahudi menuntut pemerintahan sayap kanan Israel untuk melancarkan kampanye militer dengan tujuan menghancurkan ketahanan rakyat Palestina. Kampanye untuk menyingkirkan warga Palestina ditempuh dengan berbagai macam cara. Mulai dari perluasan penghancuran properti dan rumah, serta infrastruktur kamp-kamp Palestina yang secara fundamental hidup dalam kondisi sulit. Langkah ini akan meningkatkan beban rakyat Palestina.

Laporan YPSP juga menyebutkan bahwa Israel berupaya untuk menghancurkan strategi kesatuan wilayah yang sedang ditingkatkan dan dikembangkan oleh masyarakat Palestina. Israel menganggap strategi ini sebagai salah satu ancaman keamanan terhadap negara pendudukan seperti yang diungkapkan oleh para pemimpin pendudukan dalam Konferensi Herzliya terakhir. Israel berupaya menghancurkan strategi itu dengan memperdalam pemisahan sosial dan politik antara masyarakat Palestina, serta masyarakat Palestina dan Arab.

Masa depan kampanye militer yang massif, tergantung pada dua hal. Pertama, tidak adanya perluasan pertempuran ke kota-kota lain di Tepi Barat. Kedua, dimulainya intervensi Arab, Islam, dan internasional untuk mencegah pendudukan melanjutkan kampanye militer.

"Musuh yang menganggap ada peluang untuk itu tanpa adanya intervensi substansial, dapat mematahkan agresi ini," kata laporan YPSP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement