REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto mengungkapkan adanya pertemuan dirinya dengan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Cucun Ahmad Syamsurijal. Pertemuan tersebut terjadi di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (5/6/2023).
"Itu kita ngobrol kemarin di sana, bagaimana kerja sama ke depannya. 'Apakah di situ capres cawapres dibicarakan?' ya dibicarakan," ujar Bambang di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Ada masukan dari PKB dalam pembicaraan tersebut, tetapi Bambang enggan membocorkannya. Namun, pembicaraan tersebut akan disampaikan ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Mosok saya bocorin, nanti pacul cangkeme rusa. Nah oleh karena itu harus komit dulu, tidak boleh ngomong, kita bolehnya kan ke Ibu Ketum, makanya nanti kita sampaikan," ujar Bambang.
Ditanya, apakah PKB menawarkan syarat jika bergabung dengan PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024? Bambang enggan menjawabnya. Ia sekali lagi menyampaikan, pembicaraan tersebut akan disampaikan kepada Megawati.
"Jangan kau jebak aku, enggak boleh begitu, yang disampaikan oleh kawan-kawan PKB ini harus sampai ke Bu Ketum yang disampaikan pagi ini. Siapa yang menyampaikan? Ketua fraksi Utut Adianto," ujar Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menanggapi pernyataan Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani yang berharap partainya mendukung Ganjar. Tegasnya, hingga saat ini PKB masih berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Sampai sekarang PKB kita masih dengan Gerindra," ujar Cucun di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/6/2023).
Berdasarkan piagam deklarasi yang ditandatangani PKB dan Partai Gerindra, keputusan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berada di tangan Abdul Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto. Sehingga, kedua partai menghormati kesepakatan yang diteken pada Agustus 2022 itu.
"Jadi tidak ada pilihan lagi bagi PKB sampai detik ini kita nunggu bagaimana perkembangan terakhir Pak Prabowo dengan Pak Muhaimin. Pembicaraan beliau berdua itu sesuai dengan amanat daripada dokumen yang kita tandatangani di Sentul," ujar Cucun.