REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang warga atas nama Deni (32 tahun) dilaporkan tersengat listrik dari tiang saluran udara tegangan tinggi (sutet) di kawasan perkebunan PTPN VIII Papandayan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Selasa (4/7/2023). Akibatnya, korban mengalami luka bakar di bagian tubuhnya sekitar 80-90 persen.
Kepala Polsek Pamulihan Iptu Wawan mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban bersama temannya hendak berkunjung ke sebuah patung semar yang ada di kawasan tersebut untuk 'membersihkan diri'. Dalam perjalanan menuju lokasi, kedua orang itu menemukan tempat yang bagus.
"Di sana minum-minum miras (minuman keras). Karena di pinggir jalan, takut kelihatan warga, ada akses jalan tempat petik teh. Mereka masuk ke sana," kata Wawan saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (5/7/2023).
Di lokasi itu, diketahui terdapat tiang sutet. Akhirnya, dua orang itu memutuskan untuk menenggak miras di bawah tiang sutet tersebut.
Saat minum-minum, korban kemudian memanjat tiang sutet. Berdasarkan pengakuan temannya, korban ingin melihah gunung kecil dan berswafoto untuk konten di media sosial (medsos).
"Tiba-tiba ada suara. Setelah dilihat oleh temannya, korban sudah lemas di atas. Karena takut, temannya itu meminta bantuan warga, kemudian warga komunikasi dengan polsek," ujar Wawan.
Menurut dia, polisi sampai ke tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa sore. Ketika itu, korban sudah jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter. Sementara pakaian dan topi korban masih menempel di atas tiang.
Wawan mengatakan, kondisi korban ketika itu seperti terbakar. Polisi juga langsung membawa ke puskesmas. Berdasarkan pemeriksaan di puskesmas, korban mengalami luka bakar sekitar 80-90 persen. "Setelah diperiksa, korban dirujuk ke RSUD dr Slamet pada Selasa malam. Sekarang katanya dirujuk lagi ke Bandung, karena kondisinya serius," ujar dia.
Wawan mengatakan, keberadaan tiang sutet di kawasan itu memang cukup rawan. Pasalnya, tak ada pembatas di bagian bawah tiang sutet.
Seusai kejadian itu, Wawan langsung mendatangi penyedia jaringan untuk melakukan evaluasi, sehingga kejadian serupa tidak terulang. Sebab, tiang sutet itu ada juga yang berada di sekitar permukiman warga.
"Saya sudah beri teguran keras juga ke penyedia jasa. Saya tidak melihat siapa yang salah, tapi harus ada antisipasi dari pelaku usaha. Takutnya ada anak kecil main layangan, naik ke atas," kata dia.