REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 30 April 1957, Bea Cukai tergabung dalam World Customs Organization (WCO). Organisasi dunia antarpemerintah yang independen ini memiliki misi untuk mendorong efektivitas dan efisiensi administrasi pabean dalam mencapai tujuannya, yaitu memberikan kemudahan perdagangan, perlindungan kepada masyarakat, dan mengumpulkan penerimaan bagi pemerintah.
Komitmen untuk memberikan kontribusi aktif dalam setiap kegiatan organisasi pun terus ditunjukkan Bea Cukai, seperti melalui keikutsertaan dalam rapat dan diskusi dengan anggota-anggota WCO lainnya. Salah satu kegiatan WCO yang dihadiri langsung oleh Bea Cukai adalah The 141st/142nd Sessions of the WCO Council pada 22-24 Juni 2023 di Kantor Pusat WCO, Brussel. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar, Rabu (5/7/2023), mengatakan, council sessions merupakan sidang tahunan para direktur jenderal instansi kepabeanan anggota WCO yang membahas isu strategis dan arah kebijakan global terkait Kepabeanan.
"Beberapa keputusan yang dihasilkan pada sidang ini antara lain pengesahan atas Implementation Plan tahun 2023-2024 dan kegiatan yang direncanakan untuk tahun anggaran berikutnya, Green Customs Action Plan, WCO Action Plan on Fragile Borders and Conflict-Affected Situations, dan WCO Secretariat’s GED Work Plan. Sidang juga memilih dan menetapkan Ian Saunders (United States) sebagai Secretary General untuk periode tahun 2024 sampai 2028, dan Edward Kieswetter (South Africa) sebagai Council Chairperson periode 2023/2024," jelasnya.
Encep mengatakan, Indonesia menyampaikan dukungan atas Rencana Kerja Capacity Building WCO dan dukungan kepada WCO untuk terus meningkatkan program peningkatan kapasitas bagi Anggota. Dukungan juga diberikan atas tiga focus area rencana implementasi WCO periode 2023-2024 untuk WCO Strategic Plan 2022-2025 yang meliputi Technology and Innovation, Green Customs, dan Governance and Accountability.
"Kami juga mendukung penerapan green customs. Indonesia berharap WCO terus meningkatkan kolaborasi dengan organisasi internasional terkait, sebagaimana Customs di level nasional bersama instansi lain yang menangani isu lingkungan perlu meningkatkan kerja sama dan pemahaman. Dalam hal ini, Indonesia berpartisipasi aktif dalam Asia Pacific Plastic Waste Border Management Project yang dapat dijadikan best practices bagi Anggota di kawasan lain," ujarnya.
Selain menjadi anggota Audit Committee periode 2022-2024, Indonesia ditetapkan sebagai WCO Regional Dog Training Center (RDTC) di kawasan Asia Pasifik yang merupakan RDTC pertama di kawasan ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menandatangani action plan sebagai implementasi letter of intent peningkatan kolaborasi dengan Belgian Customs yang antara lain berisi kerja sama dalam hal pelatihan pegawai, pertukaran informasi, dan kegiatan pengawasan bersama.