REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Tiga orang calon mahasiswa penyandang disabilitas, mengikuti ujian jalur mandiri (UJM) penerimaan mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang.
Panitia pelaksana memberikan perhatian khusus kepada para peserta UJM yang berkebutuhan khusus tersebut, hingga ketiganya dapat mengikuti proses ujian berbasis computer (CBT) dengan lancar.
Selam dua hari terakhir, ujian Peneriman Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri UIN Walisongo telah bergulir dan pelaksanaannya dipusatkan di gedung ICT Center dan Integrated Laboratory Kampus 3 UIN Walisongo.
Ketua Panitia UJM UIN Walisongo Semarang, Dr Achmad Arief Budiman MAg mengungkapkan, UJM menjadi jalur terakhir penerimaan mahasiswa baru setelah sebelumnya lima jalur sudah dibuka dan sudah diumumkan peserta yang lulus.
Ke-lima jalur tersebut ialah SNBP, SPAN-PTKIN, UTBK-SNBT, UMPTKIN, dan Jalur Prestasi. Pendaftaran UJM sendiri sudah dimulai sejak Senin 3 April hingga 28 Juni lalu dan dua hari terakhir merupakan pelaksanaan UJM.
Pelaksanaan ujian seleksi UJM kali ini masih inklusif dengan memberikan kesempatan kepada para calon mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
“Tercatat tiga peserta disabilitas mengikuti UJM kali ini,” jelas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Walisongoini, saat mendampingi Rektor UIN Walisongo Semarang meninjau pelaksanaan CBT Secara offline, di kampus 3 UIN Walisongo, Rabu (5/7).
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq MAg mengatakan, peserta ujian harus memanfaatkan kesempatan UJM ini dengan baik.
Menurutnya kuliah di UIN Walisongo adalah kesempatan emas dan spesial. Salah satu caranya adalah dengan mengerjakan ujian dengan jujur dan menaati aturan yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana.
Menurt Rektor UIN, UJM adalah penyempurna seluruh mahasiswa baru yang akan kuliah di UIN Walisongo. Maka dengan fasilitas, sarana prasarana dan soal yang telah disusun UJM akan melahirkan mahasiswa- mahasiswa yang ungul.
Berbagai persiapan yang sudah dilaksanakan untuk menyambut pelaksanaan UJM. Mulai dari penyusunan panitia, pembuatan aplikasi CBT, penyusunan soal sekaligus juga persiapan teknis lainnya.
Persiapan sudah dilaksanakan mulai dari beberapa bulan lalu, baik untuk penyusunan soal, aplikasi tes dan lainnya. “Ujian juga kita laksanakan secara offline dengan CBT yang sudah disusun oleh tim,” tegasnya.
Salah satu peserta UJM, Syarif Hidayatullah mengungkapkan keinginannya untuk dapat berkuliah di UIN Walisongo. Di UJM ini ia memilih Prodi Hukum Keluarga Islam, Perbankan Syariah dan Akuntansi Syariah.
Selain melakukan survei, ia juga meminta banyak referensi dari teman- temannya terkait dengan UIN Walisongo. “Semoga Saya bisa diterima di UIN Walisongo.” ungkapnya.