Rabu 05 Jul 2023 18:55 WIB

Pagar Nusa NU: Petugas Haji Bekerja dengan Penuh Dedikasi

Pagar Nusa NU menilai pelayanan di Armuzna tetap harus dikoreksi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji berpelukan dengan keluarganya saat tiba di Asrama Haji Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/7/2023). Sebanyak 391 jamaah haji kloter pertama Tangerang tiba kembali di tanah air usai menunaikan ibadah haji.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jamaah haji berpelukan dengan keluarganya saat tiba di Asrama Haji Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/7/2023). Sebanyak 391 jamaah haji kloter pertama Tangerang tiba kembali di tanah air usai menunaikan ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) Muchamad Nabil Haroen atau yang akbrab dipanggil Gus Nabil mengapresiasi dedikasi para petugas haji 2023. Saat berada di Tanah Suci, dia menyaksikan sendiri bagaimana petugas haji bekerja dengan penuh khidmah.

“Saya menyaksikan sendiri bahwa petugas haji yang dikoordinasi Kementerian Agama bertugas secara luar biasa. Dedikasi, pengabdian, dan pelayanan yang diberikan sangat membanggakan. Tugas yang diemban tidak mudah, tapi dikerjakan dengan keteguhan niat dan khidmah yang dahsyat,” ujar Gus Nabil dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga

Maka, lanjut dia, jika ada yang yang menyampaikan bahwa Kemenag atau petugas hajinya tidak kompeten, itu kesalahan besar dan harus diluruskan. Hal ini disampaikan Gus Nabil lantaran melihat dinamika atas tanggapan netizen dalam pelayanan petugas haji tahun 2023 ini.

“Keputusan Kemenag terkait dengan porsi jemaah haji Lansia memang tidak mudah konsekuensinya. Tapi, itu menjadi keputusan penting, yang disertai pelayanan prima dan kesungguhan mengabdi,” ucap Gus Nabil.

Kendati demikian, menurut dia, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tetap harus dikoreksi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. “Terkait dengan kekurangan-kekurangan teknis dalam pelayanan di lapangan, pada prosesi ibadah haji, terutama pada Armuzna, itu tentu harus dikoreksi,” katanya.

Namun, menurut Gus Nabil, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sudah memberi penjelasan terkait tanggung jawab dan tupoksi dari masing-masing pihak. Menurut dia, pihak Kemenag dengan seluruh instrumen anggota dan petugasnya sudah bekerja dengan kesungguhan dan profesionalisme.

“Bahkan, sudah ada langkah-langkah antisipasi untuk membereskan masalah-masalah di lapangan,” jelas Gus Nabil.

Tidak hanya itu, menurut dia, Gus Menteri juga sudah memprotes keras pihak Mashariq yang menyediakan jasa pelayanan haji, dalam hal kelalaian dan problem yang terjadi di lapangan, terutama insiden terganggunya suplai logistik dan hal lainnya.

“Kemenag dan pihak pemerintah Arab Saudi juga membentuk tim investigasi khusus terkait hal ini,” katanya.

Terakhir, Gus Nabil meminta agar perdebatan atas kritik pelayanan haji tahun ini segera dihentikan. Dia pun mengajak agar semua pihak mengedepankan dialog untuk memperbaiki pelayanan jamaah haji Indonesia ke depan.  

“Perdebatan terkait dengan kritik atas pelayanan haji yang cenderung tendensius, sebaiknya dihentikan. Dialog yang sehat dengan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan ke depan, akan sangat mencerahkan. InsyaAllah, pelayanan haji kita akan semakin membaik, dan menjadi terbaik untuk melayani tamu-tamu Allah,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement