REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Militer Israel pada Rabu (5/7/2023) mengumumkan akhir penyerbuan dan menarik seluruh tentaranya dari kamp pengungsi Jenin di wilayah pendudukan di Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan untuk radio Israel, juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan, "Semua pasukan (Israel) telah meninggalkan Jenin". Ia menambahkan bahwa "tujuan penyerbuan telah tercapai."
Ia juga mengemukakan bahwa militer Israel telah menangkap lebih dari 300 orang di Jenin, seraya menambahkan bahwa "non-kombatan" telah terbunuh selama serangan itu.
Sementara itu, seorang wartawan Anadolu mengkonfirmasi penarikan Israel dari Jenin setelah penyerbuan selama 48 jam.
Ia juga mengatakan kehidupan sehari-hari mulai kembali normal secara bertahap di kamp pengungsi dengan kembalinya para penghuni yang mengungsi selama serangan Israel terjadi.
Pada Senin (3/7/2023), militer Israel memulai serangan besar-besaran di kamp pengungsi Jenin dengan melibatkan serangan udara.
Serangan Israel tersebut menyebabkan 12 warga Palestina tewas di Jenin dan lebih dari 100 orang terluka selama penghancuran massal yang dilakukan di seluruh kamp pengungsi, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan Israel tersebut memicu gelombang kecaman luas dari sejumlah negara seperti Turki, Yordania, Mesir, Indonesia dan lainnya.