REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Carlo Ancelotti akan segera menjadi pelatih tim nasional Brasil. Dalam waktu dekat, asosiasi sepak bola Selecao (CBF) mengumumkan hal itu.
Rencananya, ia mulai bertugas pada Juni tahun depan di Copa America 2024. Dalam catatan AFP Sport, terdapat tiga alasan yang membuat Don Carlo bakal sukses besar untuk petualangan terbarunya.
Pertama, ia memiliki karakter yang tenang. Ancelotti baru saja menulis buku berjudul 'Quiet Leadership'. Buku tersebut menggambarkan dirinya yang tetap tenang dan hangat dalam menyikapi dinamika di pekerjaan dengan tekanan tertinggi di sepak bola ini.
Hasilnya berbicara sendiri. Ia satu-satunya pelatih yang sudah memenangkan trofi domestik di lima liga top Eropa. Ia juga mendapatkan mahkota Liga Champions ketika membesut AC Milan dan Real Madrid.
Kini tantangan berikutnya menanti Don Carlo. Ia diharuskan membawa timnas Brasil berprestasi di Piala Dunia 2026. Apalagi saat ini rival terbesar Selecao, Argentina, berstatus juara bertahan.
Ancelotti orang asing pertama yang bakal mengarsiteki tim Samba. Ia akan mendapat pengawasan ketat dari berbagai arah. Entah itu di kalangan penggemar, maupun media.
"Ancelotti akan ideal untuk tugas ini, karena semua orang menghormatinya, termasuk lawan. Dia memahami sepak bola, dan menyadari pemain lebih penting dari taktik," kata legenda hidup Brasil, Zico pada Februari 2023 lalu, dikutip dari france24.com, Rabu (5/7/2023).
Kedua, ia memiliki hubungan kuat dengan pemain. Saat ini, Neymar da Silva jr, sosok paling berpengaruh di lini depan Selecao. Namun setelah kekalahan dari Kroasia di Piala Dunia 2022, Neymar mengisyaratkan bakal pensiun. Belakangan, bintang Paris Saint Germain itu akrab dengan cedera.
Satu nama muncul ke permukaan. Dia adalah Vinicius Junior. Vinicius akan selamanya berterima kasih pada Ancelotti. Sang penyerang sayap bisa berada di level seperti sekarang, karena peran Don Carlo. Bertahun-tahun mereka bekerja sama di Real Madrid. Begitu juga dengan Rodrygo Goes dan Eder Militao.
"Kami memberi tahu Ancelotti bahwa kami sedang menunggunya," ujar Rodrygo pada Maret 2023 lalu.
Ketiga, tantangan pribadi. Ancelotti sudah meraih segalanya di level klub. Baik itu di kancah domestik, Eropa, hingga di pentas global. Namun catatan di curriculum vitae miliknya belum sempurna. Ia harus mencoba berpetualang di timnas. Semuamya dimulai dari Copa America 2024. Kemudian berlanjut ke Piala Dunia 2026.
Jika sudah mendapatkan dua gelar tersebut, maka pencariannya berpotensi berakhir. Ia tak perlu membuktikan apa-apa lagi di level individu.