Rabu 05 Jul 2023 20:55 WIB

Garuda Indonesia Terbangkan Lebih dari 3.700 Jamaah Haji ke Indonesia

Garuda Indonesia sudah mulai pulangkan jamaah haji hari ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Sebanyak 101 jamaah haji khusus Alisan berangkat ke Tanah Suci, Rabu (14/6/2023). Mereka diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Foto: Dok Alisan
Sebanyak 101 jamaah haji khusus Alisan berangkat ke Tanah Suci, Rabu (14/6/2023). Mereka diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai nasional Garuda Indonesia secara resmi mulai melaksanakan fase kedua atau kepulanhan penerbangan Haji 1444/2023 untuk kembali ke Tanah Air. Pada Selasa (4/7/2023), Garuda Indonesia menerbangkan sedikitnya 3.700 jamaah haji asal Indonesia dari sembilan kloter yang berasal dari lima kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (tiga kloter), Medan (satu kloter), Banda Aceh (satu kloter), Makassar (satu kloter), dan Solo (tiga kloter).

“Awal pelaksanaan Fase Kepulangan jemaah Haji Indonesia tersebut ditandai dengan penerbangan GA-7401 yang mengangkut 390 jemaah dari kloter satu Jakarta yang telah diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada Selasa (4/7/2023 pada pukul 08.04 waktu setempat,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga

Pada hari kedua pemulangan jemaah haji hari ini, Garuda Indonesia akan kembali menerbangkan sedikitnya sembilan kloter jemaah haji menuju Jakarta, Medan, Banda Aceh, Solo, dan Makassar. Penerbangan akan dimulai dengan pemberangkatan Kloter 04 Solo pada pukul 06.30 waktu setempat dari tanah suci.

“Seluruh jemaah yang bertolak dari Jeddah pada hari ini (5/7/2023) diperkirakan akan tiba di Indonesia pada hari Kamis (6/7/2023),” tutur Irfan.

Irfan memastikan Garuda Indonesia terus berupaya untuk mengoptimalkan komitmennya dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang seamless bagi para jamaah. Salah satunya dilaksanakan dengan memastikan berbagai kesiapan operasional penerbangan.

“Untuk itu, Garuda Indonesia senantiasa berupaya untuk mengedepankan komitmennya untuk memastikan perjalanan ibadah seluruh jamaah dapat berjalan lancar melalui layanan penerbangan yang aman dan nyaman dapat terselenggara dengan optimal,” ungkap Irfan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement