Rabu 05 Jul 2023 21:01 WIB

Gubernur BI: Agribisnis Sangat Diperlukan untuk Kemajuan Ekonomi RI

Indonesia merupakan negara agraris yang memasok berbagai produk pertanian dunia.

Red: Lida Puspaningtyas
Pedagang memperlihatkan biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Kementerian Pertanian mencatat nilai ekspor kopi pada tahun 2022 mencapai 16,44 triliun atau meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan ditargetkan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang memperlihatkan biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Kementerian Pertanian mencatat nilai ekspor kopi pada tahun 2022 mencapai 16,44 triliun atau meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan ditargetkan meningkat hingga tiga kali lipat pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan agribisnis sangat diperlukan untuk kemajuan ekonomi Indonesia, sehingga diharapkan para generasi muda bisa memajukan sektor ini ke depannya.

Hal ini karena Indonesia merupakan negara agraris yang memasok berbagai produk pertanian dunia, seperti kelapa sawit, karet, kopi, beras, dan lain-lain.

Baca Juga

"Pertanian merupakan salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi kita dan pertumbuhan devisa, hingga penciptaan lapangan kerja," ucap Perry, yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA), saat berpartisipasi secara virtual dalam acara Pembukaan PKT Gadjah Mada Business Case Competition (PKT-GAMA BCC) 2023 di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Di tengah tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai lima persen, Perry menuturkan sektor pertanian berperan sebesar 13 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 2.000 triliun per tahun, sektor ketiga dengan peran terbesar setelah industri pengolahan dan perdagangan besar.

Saat pandemi COVID-19 melanda, seluruh negara pun sangat bergantung pada bidang pangan, digitalisasi, dan energi. Begitu pula saat ini dimana ketiganya menjadi kunci agar sebuah bangsa atau negara bisa maju dan terus tumbuh semakin tinggi.

Dengan berbagai kondisi tersebut, ia menyebutkan sektor agribisnis menjadi sangat diperlukan saat ini, terutama bagi generasi muda.

Namun dalam mendorong sektor agribisnis, Perry membeberkan setidaknya terdapat tiga urgensi di kalangan generasi muda. Pertama, urgensi inovasi dimana saat ini dan ke depannya kreativitas dan cara-cara baru semakin diperlukan untuk bisa tumbuh dan hidup lebih baik.

Kedua, urgensi keberlanjutan. Dalam memajukan ekonomi, keseimbangan dengan alam kini menjadi kian penting, terutama di bidang pertanian.

"Saat ini mulai banyak sekali inovasi yang mendukung lingkungan dengan digitalisasi atau cara-cara baru agar pertanian semakin maju tetapi tetap ramah lingkungan," kata dia menambahkan.

Urgensi terakhir, lanjut dia, yakni kewirausahaan yang sangat dibutuhkan Indonesia, terutama di bidang agribisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement