Kamis 06 Jul 2023 00:04 WIB

Massa Aliansi Rakyat Jelata di KPK Tolak Kriminalisasi Capres Anies Baswedan

Tuntut KPK jangan jadi alat politik

Ratusan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Jelata berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/7).
Foto: istimewa
Ratusan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Jelata berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, -- Ratusan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Jelata berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/7).  Mereka mempertanyakan KPK yang sibuk menersangkakan Anies Baswedan. Mereka membawa spanduk dan yel mempertanyakan kredibilitas KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri. 

 "Kami mempertanyakan kenapa KPK sibuk mengurusi kasus kecil dan melupakan kasus kasus besar," kata Sunardi salah satu orator yang mengaku dari kalangan Ojol. 

"KPK bahkan sudah menjadi alat politik untuk menjegal calon presiden Anies Baswedan. Kami menuntut agar ketua KPK ditangkap," kata Didi Suardi. 

Sementara itu, aktivis Rinjani dalam orasi menyatakan KPK didirikan untuk mengangkat harkat bangsa Indonesia di mata dunia internasional. KPK adalah wakil Tuhan di bumi untuk menangkap koruptor.

Namun, yang terjadi KPK malah tebang pilih dan menjadi alat kekuasaan. "Tapi seiring perjalanan KPK sudah tidak netral. Bahkan, KPK terlihat takut sama capres Anies Baswedan. Kenapa saudara? karena takut dibongkar saudara saudara," ujarnya. 

Aliansi rakyat jelata membawa mobil komando dan menyampaikan orasi secara berturut-turut. Beberapa poster, di antaranya berbunyi 'Tangkap Firli Bahuri', Anies Tersangka, Bubarkan KPK', Hai Firli Lu Urus Tuh Harun Masiku', dan lain-lain.

 

sumber : rllis
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement