Kamis 06 Jul 2023 07:17 WIB

PM Australia: Perburuan Aktivis Pro-Demokrasi Hong Kong tidak Bisa Diterima

Pemerintah Hong Kong terus memburu delapan aktivis melarikan diri ke luar negeri.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan langkah Hong Kong menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dua pemukim Australia tidak bisa diterima.
Foto: AP Photo/Anupam Nath
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan langkah Hong Kong menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dua pemukim Australia tidak bisa diterima.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan langkah Hong Kong menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dua pemukim Australia tidak bisa diterima. Dua orang itu termasuk delapan aktivis pro-demokrasi yang menjadi buronan Hong Kong atas tuduhan melanggar Undang-undang Keamanan Nasional.

Pada Selasa (4/7/2023) kemarin Kepala Pemerintah Hong Kong John Lee mengatakan Hong Kong akan 'mengejar seumur hidup' delapan aktivis yang saat ini berada di luar negeri. Kepolisian Hong Kong menawarkan 1 juta dolar Hong Kong atau 127.656 dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan mereka.

Baca Juga

Termasuk pengacara dan warga Australia Kevin Yam dan mantan anggota parlemen Hong Ted Hui yang tinggal di Australia sejak 2021. "Ini tidak bisa diterima," kata Albanese mengenai pengumuman Hong Kong dalam wawancara dengan stasiun televisi Nine, Rabu (5/7/2023).

"Kami akan terus bekerja sama dengan Cina dimana pun yang kami bisa, tapi kami tidak akan setuju dimana kami harus tidak setuju. Dan kami tidak setuju mengenai masalah hak asasi manusia," kata Albanese.