Kamis 06 Jul 2023 08:31 WIB

Pengembangan Ekosistem Halal Belum Optimal, Wapres: Perbaiki Kualitas

Wapres meminta agar pengembangan ekosistem halal ditekankan kepada kualitas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kiri).
Foto: Dok Republika
Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta agar pengembangan ekosistem halal ditekankan kepada kualitas. Tak hanya dari segi kuantitas, pengembangan ekosistem halal harus mengedepankan kualitas.

Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf karena pencapaian ekonomi syariah nasional saat ini belum optimal. Dia mengatakan, meskipun sejumlah sektor unggulan ekonomi syariah yakni rantai nilai halal di sektor pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim menunjukkan tren pertumbuhan, tetapi capaian ini bisa lebih tinggi jika dimaksimalkan.

Baca Juga

Dia menyampaikan, pengembangan sektor ini meningkat hingga 5,5 persen year on year pada kuartal III 2022 dibanding kuartal I 2022. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2021, yaitu sebesar 1,69 persen year on year.

"Meski demikian, pencapaian ekonomi syariah nasional saat ini belum optimal. Hal ini terutama ditandai dengan masih rendahnya pertumbuhan usaha syariah, masih kecilnya pangsa pembiayaan syariah, dan belum signifikannya tingkat literasi eksyar masyarakat," ujar Kiai Ma'ruf saat menghadiri acara Silaturahmi Bisnis Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Summit and Expo 2023 secara virtual, Rabu (5/7/2023).

Untuk itu, Kiai Ma'ruf mendorong pengembangan ekonomi syariah diarahkan pada tiga program kunci. Pertama, kebijakan pengembangan ekosistem halal yang mengedepankan kualitas. Kedua, kebijakan penguatan intermediasi pembiayaan. Ketiga, kebijakan penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah.

Kiai Ma'ruf melanjutkan, selain implementasi ketiga program kunci tersebut, dua hal krusial yang juga menjadi perhatian adalah penggunaan teknologi digital untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, serta sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah, termasuk para pengusaha muslim yang tergabung dalam ISMI.

Dia pun berharap, ISMI sebagai wadah jihad pelaku ekonomi dan pengusaha muslim di Tanah Air harus mampu memaksimalkan kontribusinya dalam upaya bersama mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka dunia.

"Peran konkret ISMI dinantikan dalam mendukung tercapainya target-target program pengembangan ekosistem halal yang mengedepankan kualitas dan sertifikasi halal produk, penguatan intermediasi pembiayaan, serta penguatan literasi ekonomi syariah masyarakat," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement