REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pembalap motor dunia Mark McVeigh punya kalimat kondang bahwasanya 'Menelikung adalah seni dalam menjaga keseimbangan'. Itu mengacu pada keahlian seorang pembalap motor.
Dalam catatan 'Why do Racers Dangle Their Leg?'. McVeigh menyebut, saat mengebut di tikungan dengan kecepatan tinggi, seorang pembalap akan mencoba untuk menyeimbangkan aksi menikung dengan kekuatan gravitasi.
Praktis, Leg Wave atau menjuntaikan kaki sebelum menelikung adalah evolusi baru yang hadir dalam perjalanan panjang balap motor kelas dunia MotoGP.
"Dangle atau Leg Wave sendiri berbicara terkait efektifitas fisik dan psikologis pembalap," demikian pernyataan McVeigh, tulis dia seperti dikutip pada Kamis (6/7/2023).
MotoGP sudah melalui perjalanan panjang mulai dari pustaka 'Knee Down' yang diciptakan pertama kali oleh rider Finlandia, Jarno Saarinen dan dipopulerkan King Kenny, Kenny Roberts Sr.
Fenomena Leg Wave atau Dangle sementara lahir dari aksi Valentino Rossi ketika berlomba dengan Sete Gibernau pada ajang balap MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 2005 silam.
Rossi menunjukkan aksinya di tikungan lap terakhir. Ia membuat jutaan pasang mata pecinta balap motor kelas wahid terperangah.
@ Mengenal Teknik Andalan Marc Marquez Late Breaking yang Kini Justru Membawanya ke Jurang