REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), menyesalkan diamnya komunitas internasional atas aksi biadab terbaru tentara zionis Israel, yang menyerang kamp pengungsi di wilayah Jenin, Tepi Barat. Aksi biadab Israel terbaru di kota Jenin, tempat kamp pengungsi yang menewaskan sedikitnya 12 orang, kata utusan Palestina untuk PBB pada Rabu (5/7/202).
''Ini adalah situasi yang mengerikan. Ini adalah situasi yang biadab yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel," kata Riyad Mansour kepada para wartawan di markas besar PBB di New York.
"Mereka menggunakan sejumlah besar pasukan dan infanteri serta unit-unit mekanis untuk menyerang kamp pengungsi kecil ini." Ia pun mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengirimkan sinyal kepada rakyat Palestina bahwa komunitas internasional tidak meninggalkan mereka.
"Apa yang kami inginkan adalah komunitas internasional, Dewan Keamanan... melakukan sesuatu, bukan bisnis seperti biasa," katanya. "Mereka harus melakukan sesuatu yang luar biasa," kata Mansour menambahkan.
Tentara Israel menarik diri dari Jenin pada Rabu pagi, mengakhiri operasi militer terbesarnya di kota itu dalam lebih dari 20 tahun terakhir. Namun setelah Israel tarik diri, sedikitnya 12 warga Palestina tewas, termasuk lima anak-anak, dan lebih dari 140 lainnya terluka dalam serangan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan Israel, yang dimulai pada hari Senin, juga meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh kota Tepi Barat, dengan puluhan rumah, kendaraan, toko, dan saluran listrik hancur.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan bahwa skala kekerasan dalam hal dampaknya terhadap warga sipil "sangat mengkhawatirkan.