Kamis 06 Jul 2023 17:29 WIB

Pelabuhan Lembar Implementasikan NLE Perbaiki Investasi dan Daya Saing

NLE merupakan platform kolaborator yang tidak menghilangkan sistem eksisting.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Hendri Ginting pada acara  'Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar', Kamis (6/7) .
Foto: dok. Republika
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Hendri Ginting pada acara 'Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar', Kamis (6/7) .

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut resmi mengimplementasikan National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar, NTB. Implementasi  NLE ini merupakan hasil kolaborasi antar kementerian, lembaga, dan stakeholder yang terkait penataan ekosistem logistik nasional untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Hendri Ginting pada acara 'Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar', Kamis (6/7) di Mataram, NTB.

“Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan  Inpres No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional dapat terlaksana dengan baik,” ujar Hendri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/7/2023).

Hendri menjelaskan, NLE adalah ekosistem logistik yang dibangun guna menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang. Selain itu, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, simplifikasi pembayaran dengan single billing yang didukung oleh sistem teknologi informasi serta penataan tata ruang pelabuhan yang mensinergikan seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada. 

“Untuk itu penerapaan implementasi NLE di Pelabuhan Lembar ini dapat menyelaraskan dalam hal proses arus barang di pelabuhan,” kata dia.

Hendri juga mengatakan, NLE merupakan platform kolaborator yang tidak menghilangkan sistem eksisting. Namun, berfungsi sebagai penghubung yang mengintegrasikan tiap entitas yang terlibat di pelabuhan bersama-sama mewujudkan kemudahan pelayanan logistik di Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien. 

“Dengan adanya komitmen antar kementerian dan lembaga serta dukungan dari seluruh stakeholder terkait diharapkan kerja sama antara government to government, government to business serta business to business dapat berjalan lebih optimal dan dapat meningkatkan kinerja pelabuhan serta menaikkan daya saing global pada pelabuhan Lembar,” ucap Hendri.

Sementara Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Pendanaan dan Keuangan Otto Ardianto menyambut baik penyelenggaraan Go Live Implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Lembar karena dapat meningkatkan kinerja logistik, memperbaiki iklim investasi, peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan meningkatkan daya saing ekonomi. 

“Dengan adanya NLE ini koordinasi dengan kementerian/lembaga dan stakeholder dapat berjalan baik, sehingga kinerja logistik di pelabuhan dapat meningkat sehingga berdapak positif pada perekonomian negara,” ujar Otto.

Direktur Teknologi Informasi Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Rachmad Sodik mengatakan, NLE dirancang untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan semua komponen logistik di dalam negeri. Mulai dari transportasi, gudang, distribusi, manajemen rantai pasok, hingga teknologi informasi. 

"Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sistem yang efisien, terpadu, dan berkelanjutan yang dapat meningkatkan daya saing kita di pasar global," ujarnya.

Rachmad mengatakan, NLE melingkupi 4 pilar yang terdiri dari simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan pembayaran, dan tata ruang. NLE bertujuan untuk menghilangkan penyebab-penyebab inefisiensi logistik di Indonesia. 

"Tahun 2023 ini, NLE sedang dalam proses perluasan implementasi pada 32 Pelabuhan Laut termasuk di dalamnya adalah Pelabuhan Lembar," ujarnya. 

Progress implementasi NLE pada Pelabuhan Lembar terbagi menjadi 2, yaitu SSm Pengangkut dan SSm QC yang telah masuk fase implementasi dan monev, serta DO dan SP2 yang baru masuk fase persiapan implementasi. Khusus SSm Pengangkut kedatangan dan keberangkatan, menurut data kami, sepanjang tahun 2023 ini telah terdapat 97 pengajuan yang disampaikan melalui SSm Pengangkut.

“Sehingga kami berharap, kerja sama yang telah berjalan dengan baik selama ini serta keberlanjutannya diperlukan dalam pencapaian target implementasi dan penyelesaian NLE di tahun ini, khususnya di Pelabuhan Lembar,” kata Rachmad.

Disaat yang sama Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Lembar Capt Purgana mengatakan, suatu kebanggan bagi Kantor KSOP Kelas III Lembar sebagai koordiantor di Pelabuhan bisa menyelenggarakan kegiatan Go Live National Logistic Ecosystem di Pelabuhan Lembar Tahun 2023. National Logistic Ecosystem sendiri sudah digaungkan secara virtual pada akhir September 2020 oleh Kementerian Keuangan.

Purgana mengatakan, NLE di Pelabuhan lembar diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap proses logistik nasional melalui terobosan pada layanan SSm Pengangkut dari kedatangan dan keberangkatan, SSm perizinan dan SSm Qc yang mampu memangkas tahapan proses bisnis, mengurangi proses repiitisi dan duplikasi dengan 1 kali submission dan memberikan kemudahan pengurusan layanan logistik, sehingga dipastikan memiliki dampak yang sangat baik terhadap efisiensi atau penurunan biaya dan waktu.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Ditjen Hubla dan stakeholder, penandatanganan SOP SSm Pengangkut dan SOP Pemeriksanaan Bersama. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement