Kamis 06 Jul 2023 18:16 WIB

Tertular Penyakit Antraks, Bagaimana Cara Tepat Mengobatinya?

Dokter memiliki beberapa pilihan untuk mengobati pasien antraks

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang dokter memeriksa kondisi bocah yang terkena antraks kulit. Ada beberapa pengobatan untuk pasien antraks.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Seorang dokter memeriksa kondisi bocah yang terkena antraks kulit. Ada beberapa pengobatan untuk pasien antraks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebutkan, antraks bisa menyebabkan masalah serius pada manusia juga hewan bahkan bisa merenggut nyawa. Lalu bagaimana mengatasi orang yang sudah terlanjur terpapar virus ini?

Dilansir dari situs web resmi CDC, Kamis (6/7/2023), dokter memiliki beberapa pilihan untuk mengobati pasien antraks, termasuk antibiotik dan antitoksin. Pasien dengan kasus antraks yang serius perlu dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

"Mereka mungkin memerlukan perawatan agresif, seperti drainase cairan terus menerus dan membantu pernapasan melalui ventilasi mekanis," jelas CDC dilaman resminya.

1. Antibiotik

Semua jenis infeksi antraks dapat diobati dengan antibiotik, termasuk antibiotik intravena (obat yang diberikan melalui pembuluh darah). "Jika seseorang memiliki gejala antraks, penting untuk mendapatkan perawatan medis secepat mungkin untuk mendapatkan peluang terbaik untuk sembuh total," kata CDC.

Dokter akan memilih antibiotik yang terbaik untuk mengobati antraks dan yang terbaik untuk pasien berdasarkan riwayat kesehatannya. Dilansir laman Mayo Clinic, Kamis (6/7/2023), pengobatan standar untuk antraks adalah antibiotik seperti ciprofloxacin (Cipro), doxycycline (Vibramycin) atau levofloxacin.

Antibiotik tunggal atau kombinasi antibiotik mana, dan lamanya pengobatan, yang paling efektif untuk Anda bergantung pada bagaimana Anda terinfeksi antraks, usia Anda, kesehatan Anda secara keseluruhan, dan faktor lainnya. Perawatan paling efektif bila dimulai sesegera mungkin.

2. Antitoksin

Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, mereka dapat “diaktifkan”. Ketika menjadi aktif, bakteri antraks dapat berkembang biak, menyebar di dalam tubuh, dan menghasilkan toksin atau racun. Racun antraks dalam tubuh menyebabkan penyakit parah.

"Setelah toksin antraks sudah keluar di dalam tubuh, salah satu pengobatan yang mungkin dilakukan adalah antitoksin," kata CDC.

Antitoksin menargetkan racun antraks dalam tubuh. Dokter harus menggunakan antitoksin bersamaan dengan pilihan pengobatan lainnya.

Saat ini, ada beberapa jenis antitoksin yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit antraks. Mayo Clinic menyebutkan sejak serangan tahun 2001 di Amerika Serikat, para peneliti telah mengembangkan terapi antitoksin (raxibacumab dan obiltoxaximab) untuk antraks inhalasi.

Alih-alih mengejar bakteri penyebab penyakit, obat ini membantu menghilangkan racun yang disebabkan oleh infeksi. Imunoglobulin antraks juga dapat digunakan untuk menetralkan racun. Obat-obatan ini diberikan selain antibiotik dan tersedia untuk dokter melalui CDC.

Beberapa kasus antraks injeksi telah berhasil diobati dengan operasi pengangkatan jaringan yang terinfeksi. Meskipun beberapa kasus antraks merespons antibiotik, antraks inhalasi tingkat lanjut mungkin tidak. Pada tahap akhir penyakit, bakteri sering menghasilkan lebih banyak racun daripada yang dapat dihilangkan obat.

Seiring dengan antibiotik, penderita antraks dapat diobati dengan perawatan suportif intensif termasuk ventilator, cairan dan obat-obatan untuk mengencangkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah (vasopresor).

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement