REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Tengah (MES Kalteng) terus berupaya memaksimalkan peran pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada pelaksanaan ekonomi syariah di kawasan ASEAN.
"Salah satu upaya itu kami lakukan dengan memfasilitasi penjualan produk UMKM melalui perwakilan MES di negara ASEAN dan negara lainnya," kata Sekretaris MES Kalteng Heru Hidayat di Palangka Raya, Kamis (6/7/2023).
Diantara produk UMKM di Kalimantan Tengah yang berhasil menembus pasar luar negeri itu, seperti obat herbal olahan bawang dayak dan berbagai jenis obat tradisional serta beberapa produk lokal Kalteng lainnya.
"Salah satunya binaan kita di Palangka Raya. Produk olahan bawang dayak berbentuk teh celup telah mencapai Singapura dan Malaysia bahkan sampai ke Korea," katanya.
Meski demikian, lanjut Heru, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pendampingan guna meningkatkan jumlah penjualan produk UMKM di negara-negara ASEAN dan negara luar negeri lainnya.
Negara-negara sasaran itu, khususnya di 20 negara-negara yang telah memiliki perwakilan MES. Pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan perwakilan MES itu guna meningkatkan promosi dan memfasilitasi penjualan produk UMKM Kalteng.
"Kami memfasilitasi pengajuan sertifikasi halal dan juga mendorong peningkatan kualitas. Baik dari sisi produk maupun kemasan. Tentunya untuk menembus pasar luar negeri ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Ini yang terus kita dorong dan dampingi," katanya.
Sampai saat ini, setidaknya MES Kalteng telah memfasilitasi sertifikasi halal terhadap 70 produk bidang makanan, minuman, dan obat herbal di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" ini.
Mes Kalteng juga bekerjasama dengan pemerintah daerah, kementerian agama, pihak perbankan dan lembaga keuangan dan pihak terkait lain dalam rangka memfasilitasi penambahan modal pelaku UMKM.
Dia menambahkan, tujuan MES sendiri adalah mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. MES menjadi wadah inklusif dalam menghimpun seluruh sumber daya yang dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan.
"Melalui penerapan ekonomi dan keuangan berbasis syariah, maka tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata," katanya.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mendukung penguatan penerapan ekonomi syariah di tengah kehidupan bermasyarakat.
"Pengurus MES harus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam upaya memperkuat ekonomi daerah, sehingga keberadaan dan penerapan ekonomi syariah di Kalteng semakin 'membumi'," katanya.
Dia juga meminta pengurus MES Kalteng memetakan secara mendalam dan menyeluruh kebutuhan setiap daerah di Kalimantan Tengah, kemudian disesuaikan dan dikolaborasikan penerapannya dengan program kerja yang disusun pemerintah daerah.