Jumat 07 Jul 2023 08:00 WIB

Gerindra Harap PAN Wujudkan Prabowo Jadi Presiden

PAN sudah dua kali bersama Prabowo, dan diharapkan menuntaskan misinya pada 2024

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Prabowo Subianto hadiri Harlah PMII ke 63 di Benteng Vastenburg, Jumat (23/6/2023).
Foto: Republika/Muhammad Noor Alfian C
Prabowo Subianto hadiri Harlah PMII ke 63 di Benteng Vastenburg, Jumat (23/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan bahwa partainya dan Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki sejarah kerja sama yang baik. Keduanya pernah berkoalisi untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"PAN sudah dua kali bersama Pak Prabowo di 2014 dan 2019, harapan kami tentu PAN menuntaskan misinya dengan bersama kami menghantarkan Pak Prabowo di Pemilu 2024," ujar Andre di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Baca Juga

"Tentu harapan kita PAN bisa bergabung dengan kami, tapi itu bergantung pada PAN dan kita berharap PAN bisa bergabung dengan kami."

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga mengatakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terbuka dengan bergabungnya partai politik lain. Termasuk Partai Golkar dan PAN yang pernah menyatakan keinginan tersebut.

Namun diketahui, Partai Golkar dan PAN menyodorkan nama untuk dipasangkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto. Jika benar kedua partai politik itu benar bergabung, tentu akan ada pembahasan lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Saya pikir hal-hal seperti itu tidak serumit yang dibayangkan, temen-temen semua, nanti kita semua bersikap realistis mengedepankan asas kepentingan rakyat," ujar Habiburokhman.

PKB sendiri terus mendorong Abdul Muhaimin Iskandar sebagai cawapres untuk Prabowo pada Pilpres 2024. Ia menjelaskan, keputusan tersebut berada di tangan Prabowo dan Muhaimin yang sudah diteken lewat piagam deklarasi pada Agustus 2022.

"Mana cawapres yang paling baik akan diputuskan secara bersama oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dan juga kalau pada partai-partai lain tentu akan melibatkan partai-partai tersebut," ujar Habiburokhman.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan bahwa peluang koalisi dengan Partai Gerindra akan sangat mudah. Apalagi, PAN memiliki pengalaman kerja sama politik dengan partai pimpinan Prabowo itu.

Pada Pilpres 2014, Muhammad Hatta Rajasa yang merupakan kader PAN ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo. Selanjutnya pada 2019, mereka kembali berkoalisi untuk mengusung Prabowo dengan Sandiaga Salahuddin Uno.

"Kita dengan Gerindra karena sudah dua pemilu kemarin kerja sama dengan baik, kalau bekerja kembali tinggal klik saja. Jadi memang inilah bentuk kerja sama yang sudah panjang terjalin bersama," ujar Eddy di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (5/6/2023).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement